Hasil Penelitian dan Pembahasan

471-480

471. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-471

Surat An Naml (27) : 61

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya:

Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan menjadiakan suatu pemisah antara dua laut. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengatahui.

Pembahasan-471

Ayat ini yaitu ayat An Naml (27) : 61 ditinjau dari segi arti/terjemah dan tafsir mempunyai keterkaitan taut dengan ayat sebelumnya-ke belakang satu tahap yaitu ayat An Naml (27) : 60 dimana tafsir keseluruhannya adalah sebagai berikut bahwa Allah SWT telah berbicara kepada Muhammad SAW (kata Muhammad SAW diambil dari sub topik surat tersebut dan saya:Atep Nurdjaman meyakininya sesuai yang ditulis oleh penterjemah) sayangnya isi dari ayat-ayat tersebut menunjukkan kekecewaan Allah SWT setelah melihat dan mengawasi bahwa banyak umat manusia yang melakukan perbuatan musryik, rasanya tidak layak Tuhan Allah SWT berbuat demikian.….curhat kepada nabi Muhammad SAW. Kepesimisan tercermin dari dua ayat yang tersebut sebelumnya. Jadi kedua ayat tersebut sebelumnya yaitu ayat An Naml (27) : 61 dan ayat An Naml (27) : 60 dibikin orang dengan maksud merendahkan Allah SWT bahwa Allah SWT sudah tidak dihiraukan lagi oleh banyak orang. Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat tersebut sebelumnya.

472. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-472

Surat An Naml (27) : 62

Artinya:

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingati(nya).

dan surat An Naml (27) : 63

Artinya:

Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di daratan dan siapa (pula)-kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya?. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan)-Nya.

serta surat An Naml (27) : 64

Artinya:

Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaanya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi?. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: “Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar”

dan serta surat An Naml (27) : 65

Artinya:

Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.

juga serta surat An Naml (27) : 66

Artinya:

Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya.

Pembahasan-472

Konsekuensi logis pernyataan saya:Atep Nurdjaman yang terdapat dalam poin 471 bahwa ayat An Naml (27) : 61 dan ayat An Naml (27) : 60 dibikin orang maka ayat-ayat yang mengikutinya yaitu ayat An Naml (27) : 62 dan An Naml (27) : 63 serta An Naml (27) : 64 dan serta An Naml (27) : 65 juga serta An Naml (27) : 66 dibikin orang. Allah SWT tidaklah mungkin berbuat hal demikian sebelumnya. Ini disebabkan karena ayat-ayat yang tercantum di atas mempunyai tautan cerita berlanjut-kontinui dari ayat ayat An Naml (27) : 60.

473. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-473

Surat An Naml (27) : 67

Artinya:

Berkatalah orang-orang yang kafir: “Apakah setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) bapak-bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur).

dan surat An Naml (27) : 68

Artinya:

Sesungguhnya kami telah diberi ancaman dengan ini dan (juga) bapak-bapak kami dahulu; ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala.

serta surat An Naml (27) : 69

Artinya:

Katakanlah: “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.

dan serta surat An Naml (27) : 70

Artinya:

Dan janganlah kamu berduka cita terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap apa yang mereka tipu dayakan.

juga serta surat An Naml (27) : 71

Artinya:

Dan mereka (orang-orang kafir) berkata: “Bilakah datangnya azab itu, jika memang kamu orang-orang yang benar”.

selanjutnya surat An Naml (27) : 72

Artinya:

Katakanlah: “Mungkin telah hampir datang kepadamu sebagian dari (azab) yang kamu minta (supaya) disegerakan itu.

selanjutnya dari surat An Naml (27) : 73

Artinya:

Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai karunia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(Nya)

selanjutnya maka surat An Naml (27) : 74

Artinya:

Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar mengatahui apa yang disembunyikan hati mereka dan apa yang mereka nyatakan.

selanjutnya bersama surat An Naml (27) : 75

Artinya:

Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

Pembahasan-473

Ayat-ayat tersebut di atas yaitu ayat An Naml (27) : 67, dan ayat An Naml (27) : 68, serta ayat An Naml (27) : 69, dan serta ayat An Naml (27) : 70, juga serta ayat An Naml (27) : 71, selanjutnya ayat An Naml (27) : 72, selanjutnya dari ayat An Naml (27) : 73, selanjutnya maka ayat An Naml (27) : 74, selanjutnya bersama ayat An Naml (27) : 75, selanjutnya bersama-sama ayat An Naml (27) : 76 merupakan ayat-ayat yang tidak jelas asal-usulnya, baik itu siapa, kepada siapa berbicara, kapan dan dimana kejadiannya sehingga tercipta suatu pembicaraan. Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat yang tidak jelas asal-usulnya. Pastilah ayat-ayat tersebut di atas dibikin orang yang kemudian disispkan diiantara ayat-ayat yang lainnya dalam surat yang sama yaitu surat An Naml (27).

474. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-474

Surat An Naml (27) : 76

Artinya:

Sesungguhnya Al-Qur’an ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya.

dan surat An Naml (27) : 77

Artinya:

Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Pembahasan-474

Ayat-ayat yang tersebut di atas yaitu ayat An Naml (27) : 76 dan ayat An Naml (27) : 77 mempunyai kesamaan dari segi inti pernyataan dengan ayat Al Jin (72) : 1 dan ayat Al Jin (72) : 2 yaitu perihal Al-Qur’an yang merupakan petunjuk kepada jalan yang benar. Akan tetapi ayat-ayat tersebut sebelumnya bertentangan dengan ayat-ayat yang tersebut berikut-berturut-turut ke depan ayat Al Ahqaaf (46) : 10 dan ayat Al Ahqaaf (46) : 11 yang tafsirnya berbunyi bahwa Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat Allah SWT yang datang dari Allah SWT yang berisi petunjuk dari Allah SWT, selanjutnya diterangkan oleh Allah SWT bahwa diandaikan bahwa jika Al-Qur’an datang dari sisi Allah SWT padahal seseorang telah mengingkari dan seorang saksi dari kalangan Bani Israil mengakui adanya kebenaran yang sama seperti Al-Qur’an:yaitu Injil dan Taurat, atau salah satunya, penulis Atep Nurdjaman yang selanjutnya seseorang tersebut beriman, ini berarti bahwa seseorang telah berpindah agama dari Islam ke agama yang lainnya, apa mungkin Allah SWT berkata begitu seperti tercantum dalam ayat tersebut di atas walaupun mengandaikan seseorang berbuat demikian, rasanya tidak mungkin, karena perpindahan agama tersebut yaitu dari agama Islam ke agama lain, maka orang tersebut digolongkan ke dalam orang zalim yang tidak mendapat petunjuk oleh Allah SWT, tidak mendapat petunjuk melalui isi Al-Qur’an, itulah awal mula menurut saya:Atep Nurdjaman kekacauan yang terjadi yang terdapat yang tercantum yang terdaftar yang tertulis di dalam Al-qur’an dengan ditujukkan banyaknya ayat-ayat yang dibikin orang dimana dalam ayat yang dibikin terdapat kata-kata-tepatnya tidak ditentukan karena bervariasi dan juga banyak modifikasinya, yang dicantumkan hanyalah salah satu contoh saja yang lainnya adalah modifikasinya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik, dimana kata-kata tersebut diambil dari ayat Al Munaafiquun (63) : 6, selanjutnya yang lain adalah variannya. Kata Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik, dan juga variannya seperti yang tersebut sebelumnya berasal dari kata sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang zalim, dimana kata-kata tersebut berasal dari ayat Al Ahqaaf (46) : 10. Banyak ayat-ayat yang mencantumkan kata-kata Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik, dan juga variannya yaitu sekitar atau kurang lebih 25 buah ayat (Data tidak dicantumkan, ada di peneliti sekaligus penulis karya ilmiah ini-Atep Nurdjaman, personal communication boleh lihat sedikit boleh banyak tidak boleh, tergantung saya:Atep Nurdjaman yang memilih lawan diskusi saya:Atep Nurdjaman).

475. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-475

Surat An Naml (27) : 81

Artinya:

Dan Kamu sekali-kali tidak dapat memimpin (memalingkan) orang-orang buta dari kesesatan mereka. Kamu tidak dapat menjadikan (seorangpun) mendengar, kecuali orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, lalu mereka berserah diri.

Pembahasan-475

Aya tersebut di atas atau ayat An Naml (27) : 81 mempunyai arti/terjemah dan tafsir bahwa seseorang tidak dapat merubah orang buta dari kesesatan, kata kesesatan di ayat ke-81 dari surat An Naml (27) bukan dalam artian sesat secara fisik-jasmani tetapi sesat akidah, mungkin yang dimaksudkan ayat tersebut di atas bahwa orang buta itu menjadi sesat dalam hal akidah dikarenakan kebutaan yang diderita –nya, apa mungkin begitu, saya:Atep Nurdjaman kira tidaklah demikian. Kesesatan dalam akidah bukan ditentukan karena kebutaan secara fisik. Ayat ini yaitu ayat An Naml (27) : 81 pasti dibikin orang, Allah SWT tidaklah mungkin ayat tersebut.

476. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-476

Surat Al-Qashash (28) : 5

Artinya:

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).

dan surat Al-Qashash (28) : 6

Artinya:

Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.

Pembahasan-476

Kata-kata dan kami hendak mempunyai pengertian bahwa kami (kami, ditulis demikian oleh penterjmah yang merupakan hasil terjemah dari teks bahasa Inggris yang oleh saya:Atep Nurdjaman sebagai Allah SWT) atau Allah SWT merencanakan sesuatu, tafsir keseluruhan ayat Al-Qashash (28) : 5 tersebut adalah bahwa Allah SWT merencanakan pemberian karunia terhadap orang-orang yang tertindas dan pula menjadikan orang tertindas itu menjadi peminpin dan pula juga yang mendapat warisan. Apabila ayat-ayat tersebut dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya-ke belakang dan juga ayat selanjutnya-ke depan akan terlihat keterkaitan taut dari segi arti/terjemah dan tafsir maka rencana Allah SWT itu yang akan memberi karunia kepada orang yang tertindas dan mengangkatnya sebagai peminpin dimulai dengan cara melibatkan Firaun untuk berlaku sewenang-wenang terhadap orang-orang dan membuat orang-orang tertindas dan akhirnya orang-orang tertindas tersebut oleh Allah SWT akan diangkat menjadi pemimpin dengan jalan diberi karunia, apa mungkin, rasanya tidak mungkin, tentunya ayat-ayat tersebut di atas dan yang lainnya yang mempunyai hubungan keterkaitan taut dengan ayat-ayat tersebut di atas pastilah dibikin orang, ayat-ayat tersebut semuanya-disusun order sesuai kenaikan angka adalah ayat Al-Qashash (28) : 3 dan selanjutnya Al-Qashash (28) : 4 serta selanjutnya Al-Qashash (28) : 5 dan serta selanjutnya Al-Qashash (28) : 6, Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat tersebut.

477. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-477

Surat Al-Qashash (28) : 7

Artinya:

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkan dia ke sungai (Nil). Dan jangalah kamu khawatir dan jangganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengambalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

dan surat Al-Qashash (28) : 8

Artinya:

Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.

serta surat Al-Qashash (28) : 9

Artinya:

Dan berkatalah istri Fir’aun: “(ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak”, sedangkan mereka tiada menyadari.

dan serta surat Al-Qashash (28) : 10

Artinya:

Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).

juga serta surat Al-Qashash (28) : 11

Artinya:

Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan: “ikutilah dia” maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya.

selanjutnya surat Al-Qashash (28) : 12

Artinya:

Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa: “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?”.

selanjutnya dari surat Al-Qashash (28) : 13

Artinya:

Maka Kami kembalikan Musa kepada ibunya, supaya senang hatinya dan tidak berduka cita dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Pembahasan-477

Dari ayat-ayat tersebut di atas yaitu ayat Al-Qashash (28) : 7 sampai dengan ayat Al-Qashash (28) : 13 dapat ditarik pernyataan bahwa ayat-ayat itu dibuat dengan maksud bingung orang-orang yang membacanya, coba simak telaah hati-hati supaya tidak tersesat jalan seperti ayat-ayat tersebut yang tidak jelas runtut kejadiannya. Saya tidak bisa berkomentar banyak……silahkan dibaca hati-hati dan pre-simpulkan. Saya:Atep Nurdjaman yakin kalau ayat-ayat yang tercantum dalam poin ini dibikin orang, Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat seperti tersebut sebelumnya.

478. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-478

Surat Al-Qashash (28) : 14

Artinya:

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

dan surat Al-Qashash (28) : 15

Artinya:

Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatnya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: “ini adalah perbuatan syaitan, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya)”.

serta surat Al-Qashash (28) : 16

Artinya:

Musa mendoa: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

dan serta surat Al-Qashash (28) : 17

Artinya:

Musa berkata: “Ya tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa”.

juga serta surat Al-Qashash (28) : 18

Artinya:

Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya: “Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)”.

selanjutnya surat Al-Qashash (28) : 19

Artinya:

Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya, musuhnya berkata: “Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian”.

Pembahasan-478

Ulangan Penjelasan untuk ayat-ayat yang berbeda, sumber penjelasan dari poin 477;

Dari ayat-ayat tersebut di atas yaitu ayat Al-Qashash (28) : 14 sampai dengan ayat Al-Qashash (28) : 19 dapat ditarik pernyataan bahwa ayat-ayat itu dibuat dengan maksud bingung orang-orang yang membacanya, coba simak telaah hati-hati supaya tidak tersesat jalan seperti ayat-ayat tersebut yang tidak jelas runtut kejadiannya dan tidak tahu kemana artinya. Saya:Atep Nurdjaman tidak bisa berkomentar banyak……silahkan dibaca hati-hati dan pre-simpulkan. Saya:Atep Nurdjaman yakin kalau ayat-ayat yang tercantum dalam poin ini dibikin orang, Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat seperti tersebut sebelumnya.

479. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-479

Surat Al-Qashash (28) : 20

Artinya:

Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: “Hai Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk membunuhmu, sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu”.

dan surat Al-Qashash (28) : 21

Artinya:

Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”.

serta surat Al-Qashash (28) : 22

Artinya:

Dan tatkala ia menghadap ke jurusan negeri Madyan ia berdoa (lagi): “Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar”.

dan serta surat Al-Qashash (28) : 23

Artinya:

Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternak)nya, dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya) Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?”. Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”.

juga serta surat Al-Qashash (28) : 24

Artinya:

Maka Musa memberi Minum ternak itu untuk (menolong) keduanya kemudian kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”.

selanjutnya surat Al-Qashash (28) : 25

Artinya:

Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata: “Sesungguhnya bapakku memanggil kami agar ia memberi penjelasan terhadap (ternak) kami”. Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syuaib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syuaib berkata: “Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang zalim itu”.

selanjutnya dari surat Al-Qashash (28) : 26

Artinya:

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.

selanjutnya maka surat Al-Qashash (28) : 27

Artinya:

Berkatalah dia (Syaib): “Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja dengankudelapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insya Allahh akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik”.

selanjutnya bersama surat Al-Qashash (28) : 28

Artinya:

Dia (Musa) berkata: “Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi). Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan”.

Pembahasan-479

Ulangan Penjelasan untuk ayat-ayat yang berbeda, sumber penjelasan dari poin 477;

Dari ayat-ayat tersebut di atas yaitu ayat Al-Qashash (28) : 20 sampai dengan ayat Al-Qashash (28) : 28 dapat ditarik pernyataan bahwa ayat-ayat itu dibuat dengan maksud bingung orang-orang yang membacanya, coba simak telaah hati-hati supaya tidak tersesat jalan seperti ayat-ayat tersebut yang tidak jelas runtut kejadiannya dan tidak tahu kemana artinya. Saya:Atep Nurdjaman tidak bisa berkomentar banyak……silahkan dibaca hati-hati dan pre-simpulkan. Saya:Atep Nurdjaman yakin kalau ayat-ayat yang tercantum dalam poin ini dibikin orang, Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat seperti tersebut sebelumnya.

480. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-480

Surat Al-Qashash (28) : 29

Artinya:

Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dan dia diberangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung, ia berkata kepada keluarganya : “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu, agar kamu dapat menggangatkan badan”.

dan surat Al-Qashash (28) : 30

Artinya:

Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu, diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: “Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhan semesta alam”.

serta surat Al-Qashash (28) : 31

Artinya:

Dan lemparkanlah tongkatmu, Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh, (Kemudian Musa seru): “Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.

dan serta surat Al-Qashash (28) : 32

Artinya:

Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu niscaya ia ke luar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu ( ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir’aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik.

Pembahasan-480

Ulangan Penjelasan untuk ayat-ayat yang berbeda, sumber penjelasan dari poin 477;

Dari ayat-ayat tersebut di atas yaitu ayat Al-Qashash (28) : 29 sampai dengan ayat Al-Qashash (28) : 32 dapat ditarik pernyataan bahwa ayat-ayat itu dibuat dengan maksud bingung orang-orang yang membacanya, coba simak telaah hati-hati supaya tidak tersesat jalan seperti ayat-ayat tersebut yang tidak jelas runtut kejadiannya dan tidak tahu kemana artinya. Saya:Atep Nurdjaman tidak bisa berkomentar banyak……silahkan dibaca hati-hati dan pre-simpulkan. Saya:Atep Nurdjaman yakin kalau ayat-ayat yang tercantum dalam poin ini dibikin orang, Allah SWT tidaklah mungkin membikin ayat-ayat seperti tersebut sebelumnya.

PREVIOUS (461-470) NEXT (481-490)

001-010 011-020 021-030 031-040 041-050 051-060 061-070 071-080 081-090 091-100

101-010 111-120 121-130 131-140 141-150 151-160 161-170 171-180 181-190 191-200

201-210 211-220 221-230 231-240 241-250 251-260 261-270 271-280 281-290 291-300

301-310 311-320 321-330 331-340 341-350 351-360 361-370 371-380 381-390 391-400

401-410 411-420 421-430 431-440 441-450 451-460 461-470 471-480 481-490 491-500

501-510 511-520 521-530 531-540 541-550 551-560 561-570 571-580 581-590 591-600

601-610 611-620 621-630 631-640 641-650 651-660 661-670 671-680 681-690 691-700

701-710 711-720 721-730 731-740 741-750 751-760 761-770 771-780 781-790 791-800

801-810 811-820 821-830 831-840 841-850 851-860 861-870 871-880 881-890 891-900

901-910 911-920 921-930 931-940 941-950 951-960 961-970 971-980 981-990 991-1000

Kembali ke Halaman Utama

Atep Nurdjaman

Address : Jln. Cimindi Utara No.45 Rt 03 Rw V Kelurahan Campaka

Kecamatan Andir Kodya Bandung - Indonesia Zip Code 40184

Phone. Code Country-22-6079224