Atep Nurdjaman™ Official Home Page

                                                                                                                                                                                                  

Atep Nurdjaman™ Official Home Page

                                                                                                                                                                                                  
AKAN LEBIH BAIK TAMPILAN HOME PAGE INI APABILA MONITOR ANDA DI SET PADA SETTING 1024 x 768 PIXEL YAITU DENGAN CARA MENGKLIK START DILANJUTKAN MENGKLIK CONTROL PANEL SELANJUTNYA KLIK DISPLAY DAN KLIK SETTING DAN TENTUKAN UKURAN PIXEL DENGAN CARA MENGGESER MISTAR SCREEN RESOLUTION KE 1024 x 768 PIXEL KEMUDIAN KLIK OK…..MONITOR ANDA AKAN TAMPIL LEBIH INDAH

 

PILIH TOPIK/BAB DI BAWAH INI

 

 

 

HALAMAN UTAMA

 

JUDUL DALAM JILID

 

EKSPRESI DIRI

 

SUMMARY

 

RINGKASAN

 

KATA PENGANTAR

 

DAFTAR ISI

 

PENDAHULUAN

 

  TINJAUAN PUSTAKA

 

METODOLOGI PENELITIAN

 

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

KESIMPULAN DAN SARAN

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

 

SAYA DI DIRI SAYA (I WHO ME)

 

APPENDIX

 

   FIKIR SAYA SELANJUTNYA- TERTUANG

 

      BIDANG KAJIAN   SAYA-ATEP NURDJAMAN™ DALAM BIDANG KIMIA ORGANIK

   

 

 


 

 

 

ENGLISH

 

 

PREVIOUS PAGE - NEXT PAGE

 

 

19. YANG DIPENTINGKAN OLEH ATEP NURDJAMAN  SEBAGAI PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA PERSIS, KE-19

Disadur/dicantumkan ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis;

 

615.  Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-615

Surat Shaad (38) : 87

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

(Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam.

 

dan surat Al Qalam (68) : 52

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Dan Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Padahal Al-Qur’an itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.

 

serta surat At Takwir (81) : 27

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Al-Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

(Al-Qur’an) itu tiada lain adalah peringatan bagi seluruh  alam.

 

Pembahasan-615

Ayat-ayat di atas yaitu ayat Shaad (38) : 87 dan ayat Al Qalam (68) : 52 serta ayat At Takwir (68) : 27. Ayat-ayat ini dari segi arti/terjemah dan tafsiran tidak menyalahi, menurut saya-opini pribadi tapi tidak melihat apakah cara menerjemahkan ayat tersebut dari teks Arabnya ke dalam bahasa Indonesia itu benar ataupun salah sedikit atau-untuk yang ini banyak. Akan tetapi apabila dibandingkan ayat-ayat tersebut satu sama lain dari segi teks Arabnya kita (termasuk saya:Atep nurdjaman sebagai peneliti dan penulis) akan terkejut melihat begitu persisnya ayat tersebut satu sama lain. Dari ketiga ayat itu yaitu ayat ayat Shaad (38) : 87 dan ayat Al Qalam (68) : 52 serta ayat At Takwir (68) : 27 saya(Atep Nurdjaman) berkeyakinan salah satu dari ayat tersebut dibikin oleh Allah SWT tapi saya:Atep Nurdjamn tidak yakin yang mana yang asli haruslah diteliti dari sumber aslinya dari manuskrip yang ada di Arab Saudi. Ditegaskan, tidak mungkin Allah SWT membikin ayat yang ganda-persis untuk disampaikan kepada umat Allah SWT, sayangnya saya tidak bisa menentukan  siapa pencipta dan ayat yang mana yang hasil bikinan pencipta tersebut, TAPI saya:Atep Nurdjaman mempunyai prediksi bahwa ayat yang asli adalah ayat At Takwir (81) : 27 karena dalam teks bahasa Arabnya, yang digunakan adalah teks bahasa Arab ayat tersebut dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), teks bahasa Arabya mencantumkan tanda kecil di bagian atas garis kalimat yang menurut saya:Atep Nurdjaman tanda kecil tersebut,  , mempunyai arti sebagai umat, sedangkan terjemah yang hampir mendekati kebenaran menurut saya:Atep Nurdjaman adalah terjemah yang terdapat dalam ayat Al Qalam (68) : 52, DEMIKIAN opini saya:Atep Nurdjaman. Kita harus hati-hati di dalam menentukan mana yang benar, harusnya di teliti dengan cara membandingkan dengan teks asli Arabnya yang di Arab Saudi, mungkin. Penentuan ayat benar merupakan wewenang penyimpan teks asli Arab-Al-Qur’an.

TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-615

1.   Dari kedua versi terjemah di atas telah terjadi pemposisian kata tertentu dari kata yang merupakan hasil terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya menjadi kata tertentu yang ditempatkan dalam tanda kurung sebagai penjelasan yang bukan merupakan hasil terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ATAU SEBALIKNYA serta modifikasinya dalam hal hasil terjemah. Kejadian yang tersebut sebelumnya  terjadi pada buku Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Depag RI , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004)

2.   Hal demikian tentunya perlu penjelasan yang jelas dari penterjemah karena akan mengakibatkan kesalahan persepsi dari pembaca

3.   Terjadi pendegradasian makna yang telah dilakukan oleh Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an dan Yayasan Iman Jama Jakarta terhadap kata teks Arab wa dalam ayat ayat Al Qalam (68) : 52, yang dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, 1998) diterjemahkan sebagai kata dan, akan tetapi dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) diterjemahkan sebagai kata padahal……..di ayat-ayat lain (berdasarkan hasil pengamatan penulis-Atep yang juga peneliti) malah diterjemahkan ke dalam kata yang berbeda misalnya kata benar, dan lainnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kata dan dan padahal dalam hal pemaknaan dimana pemaknaan yang paling tepat tentunya harus dilakukan penelitian lebih lanjut ditinjau dari tata bahasa (grammar) yang digunakan………... Tepat atau tidak pemaknaan tersebut jelas sekali kalau Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan pendegradasian makna terhadap kata yang disebut di atas, kenapa demikian karena Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta menginginkan (sudah terjadi) status Al-Qur’an lebih rendah kedudukannya sebagai hokum yang berlaku dalam Islam..........................................................akhirnya status Al-Qur’an tersebut suatu hari nanti akan diumumkan oleh Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an dan oleh Yayasan Iman Jama Jakarta sebagai pelengkap dalam hukum Islam yang kemudian disebutkan bahwa landasan utama Islam adalah hadits nabi Muhammad SAW (mungkin hal ini sudah terjadi di beberapa bagian wilayah Indonesia, sinyalemen penulis yang juga peneliti(Atep Nurdjaman)…..ke sananya…..hadits merupakan hal aturan dalam Islam yang wajib dilaksanakan….akhirnya hilanglah firman Allah SWT dalam bentuk ayat-ayat Al-Qur’an tersebut dari muka bumi kalaupun ada hanyalah sebagai pelengkap atau hanya sebagai kajian anak-anak mahasiswa IAIN, PTIQ, Universitas-universitas Islam dan lain-lain…..TAMBAHAN satu persatu ayat-ayat atau firman Allah SWT akan diperlakukan begitu, yang akhirnya buku Al-Qur’an di seluruh dunia akan disebut sebagai produk budaya manusia yaitu produk-perkataan dari seorang Muhammad yang nantinya beliau ini akan disebut sebagai Tuhan seperti halnya nabi Isa AS yang disebut Tuhan oleh sebagian besar umat Kristen di seluruh dunia…..………………………………………………………………….Jelas Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan Yayasan Iman Jama Jakarta  telah merencanakan perubahan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (semua edisi) secara terencana dan terorganisir untuk selanjutnya saya(Atep Nurdjaman) yakin kalau mereka akan merubah akidah dan ahlak umat Islam di Indonesia khususnya dan dunia umumnya melalui kedua buku tersebut dan bahkan buku lainnya misalnya buku Tafsir Al-Qur’an dimana perubahan-perubahan ke arah itu telah terjadi, saya(Atep Nurdjaman) telah membaca sebuah artikel yang terdapat dalam Koran Kedaulatan Rakyat di Jogjakarta edisi rabu tanggal 10 Mei 2006 dengan tajuk Cukup Radikal, Perubahan Revisi Tafsir Alquran….dimana disebutkan bahwa Departemen Agama RI telah merubah tafsir untuk kata teks Arab ar rajallu qowwamuna ala nisa yang dulunya ditafsirkan sebagai laki-laki adalah pemimpin perempuan….sekarang oleh Depag RI ditafsirkan sebagai laki-laki adalah pendamping perempuan (lihat Lampiran 2, untuk access full beritanya)….saya(Atep Nurdjaman) telah menanggapinya melalui koran tersebut (lihat Lampiran 3 dan Lampiran 4) walaupun tanggapan tersebut secara tidak langsung mengarah kepada permasalahan yang diangkat tapi saya(Atep Nurdjaman) menunjukkan hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) tentang buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (dua edisi) yang dimana-mana banyak sekali terdapat kesalahan dan kejanggalan, kenapa saya(Atep Nurdjaman) tunjukkan hasil tersebut karena kedua edisi buku tersebut dijadikan acuan untuk terbitnya buku Tafsir Al-Qur’an Depag RI. Tidak ditanggapinya komentar saya(Atep Nurdjaman) mempunyai pengertian bahwa orang-orang yang terlibat dalam berita tersebut yaitu Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) saudara Nazaruddin Umar, dan lainlain serta DEPAG RI tidak dapat menolak atas segala pendapat saya(Atep Nurdjaman) yang terangkum dalam official home page saya(Atep Nurdjaman). JADI SECARA IMPLISIT DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA cq LANJNAH PENTASBIH MUSHAF AL-QUR’AN SETUJU TERHADAP HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) YANG TERCANTUM DI ALAMAT http://www.atepnurdjamanonresearch.50megs.com atau di alamat http://www.geocities.com/atepnurdjamanonresearch DAN DI LAIN PIHAK HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN TELAH DIKETAHUI OLEH PUSDAI (PUSAT DAKWAH ISLAM) JABAR-JAWA BARAT DAN JUGA OLEH 10 UNIVERSITAS DAN 1 INSTITUT TERMASUK DI DALAMNYA IAIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG…..HAL INI BERARTI BAHWA HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) ADALAH VALID DAN TIDAK MUNGKIN ADA KESALAHAN YANG BERARTI KARENA MEREKA SEMUA TIDAK PERNAH MELAYANGKAN PROTES TERHADAP HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) TERSEBUT….TERUTAMA PUSDAI JABAR YANG NOTABENE ADALAH BENTENG TERAKHIR DARI KETERPURUKAN ISLAM KHUSUSNYA DAN BANGSA UMUMNYA DITINJAU DARI SUDUT KEMURNIAN AJARAN ISLAM. Satu lagi adalah saya(Atep Nurdjaman) yakin kalau official homepage saya(Atep Nurdjaman) banyak sekali di akses oleh banyak orang…kenapa demikian…berdasarkan perbincangan dengan seseorang yang tahu dengan masalah internet….ternyata score untuk alamat web saya adalah lebih dari 28.00 (score:28.00) yang hitung-hitungannya adalah 28 X 250.000 (250 ribu) pengakses = 7 juta pengakses…atau dengan kata lain bahwa official homepage Atep Nurdjaman telah diakses oleh lebih dari 7 juta orang….hal tersebut didasarkan pencatatan di bulan Juni 2006 saja….selanjutnya tentunya angkanya akan membengkak, ini menandakan bahwa hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) yang tercantum dalam alamat tersebut di atas banyak diminati oleh banyak orang dan mereka setuju dengan hasil tersebut

4.   Ayat-ayat yang sama-persis serupa satu dengan lainnya seperti tersebut di atas seharusnya tidak ada mengapa demikian….. selanjutnya akan diterangkan dalam catatan di bawah ini

Catatan:DIMODIFIKASI KARENA PERLU-YANG DIMODIFIKASI HANYA NAMA AYAT SESUAI AYAT YANG DIBAHAS DAN MASALAH TAMBAHAN YANG TIMBUL:

Seperti tercantum di atas bahwa ayat Shaad (38) : 87 dan ayat Al Qalam (68) : 52 serta ayat At Takwir (68) : 27 mempunyai kesamaan baik itu dari segi teks bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit perbedaan yang sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit dikurangi makna tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut seharusnya disebut ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai keterangan tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu dengan ayat tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ataupun keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda kurung oleh si penterjemah tetapi bukan merupakan  hasil terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan ayat tersebut tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran ayat tersebut. Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa menimbulkan persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai ayat-ayat yang serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama. Pengkategorian ini mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut pengulangan ayat-ayat Allah SWT yang ditempatkan di dalam surat yang lain; orang beranggapan bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis pengulangan-pengulangan ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT dengan maksud agar dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran si pembaca dan yang mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar umat muslim-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan hasil telaah dari ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan orang-tidak termasuk saya-penulis:Atep Nurdjaman  yaitu  ayat Az Zumar (39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian setelah pencantuman lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang mempunyai bunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”, dari ayat tersebut dapat ditarik tafsiran bahwasanya Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an yang berarti terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat berdasarkan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), itu yang disebut buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an) yang benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai kata persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)  JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39) yang kutipan-sebagian berbunyi “…………itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya ……………” yang mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT menurunkan firmannya kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW –sebelumnya melalui malaikat Jibril dimana firman-firmannya itu berbentuk ayat-ayat yang dikemas dalam bentuk buku-kitab, di ayat tersebut disebut sebagai kitab dimana kitab tersebut dijadikan pentunjuk bagi orang-orang yang dikehendak oleh Allah SWT, ini tidaklah dibenarkan dikarenakan pula bahwa Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia bukanlah untuk orang-orang, kelompok-kelompok, entahlah apapun namanya yang jelas sekumpulan orang-orang tertentu saja melainkan untuk semua umat manusia. Selain lagi itu bagian “…………….Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. dari ayat Az Zumar (39) : 23 mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT itu termasuk, dimasukan ke dalam golongan yang menyesatkan orang-manusia padahal yang sering dan selalu menyesatkan adalah syaitan, tidaklah mungkin Allah SWT itu sejajar dengan syaitan yang merupakan mahluk ciptaan Allah SWT. Pastilah ayat ini (ayat Az Zumar (39) : 23) dibikin orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui para pembaca agar hasil karyanya dapat diakui oleh para pembaca sebagai bagian dari Al-Qur’an yang notabene dari Allah SWT c.q malaikat Jibril c.q sub nabi Muhammad SAW untuk selanjutnya harapan pembuat ayat-ayat palsu tersebut (ayat Az Zumar (39) : 23 dan lainnya-penulis:Atep Nurdjaman yang menyatakannya bukan orang lain.Harus,disadur juga ditulis demikian,Lengkap tulisannya) dapat menghancurkan umat Islam di dunia. Istighfar!!!!

Tambahan Catatan

1.   Terjadi perbedaan terjemahan (teks bahasa Indonesia) antara  buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004…. sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”

      Perbedaan (yang digaris bawahi) telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahan dimana, apakah di buku edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman) sama-sama menyesatkan umat, telah dibahas sebelumnya. Asmaul husna Allah SWT menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya, jadi pernyataan ini tentunya akan bertentangan dengan pernyataan yang terdapat dalam ayat tersebut di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun 2004 dimana disebutkan bahwa Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata dibiarkan sesat yang digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya adalah bahwa Allah SWT telah membiarkan umat nya sesat dan tidak memberikan pertolongan dimana pertolongan itu adalah dalam bentuk hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT bukanlah Yang Maha Penolong dan juga Allah SWT yang bukan Maha Adil, tentunya hal tersebut bertentangan dengan dua Asmaul husna –nya Allah SWT yaitu Allah SWT Yang Maha Penolong dan Allah SWT Yang Maha Adil, bagaiman Lajnah…anda mengerti, kalau enggak berarti kalian semua bego dan tolol.

2.   Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin Allah SWT  menurunkan ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan, penulis adalah Atep Nurdjaman).

3.   Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia. Ayat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa Arabnya maupun teks bahasa Indonesia .

4.   Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang

5.   Ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Shaad (38) : 87 dan ayat Al Qalam (68) : 52 serta ayat At Takwir (68) : 27 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu

6.   Jelas bahwa banyak ayat-ayat kecuali satu  ayat dari ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Shaad (38) : 87 dan ayat Al Qalam (68) : 52 serta ayat At Takwir (68) : 27 adalah palsu atau mungkin seluruh ayat tersebut palsu, wallalhu alam

7.   Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan mungkin juga partnernya yaitu Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan praktek penipuan terbesar dijagat ini terhadap umat muslim di seluruh dunia dengan menerbitkan kedua buku Al-Qur’an tersebut yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) serta pula buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004).

 

20. YANG DIPENTINGKAN OLEH ATEP NURDJAMAN  SEBAGAI PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA PERSIS, KE-20

Disadur/dicantumkan ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis;

 

630.  Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-630

Surat Ash Shaaffaat (37) : 74

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa tidak akan diazab).

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa).

 

dan surat Ash Shaaffaat (37) : 40

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):       

Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)

 

Pembahasan-630

Ayat-ayat di atas yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 yang telah dibahas sebelumnya di poin 629 akan dibahas kembali agar kita (termasuk saya:Atep Nurdjaman) bisa mengingat dan mendalaminya untuk dijadikan sandaran dan pedoman-tujuan yang ingin dicapai untuk mendalami seluruh isi Al-Qur’an. Ayat-ayat ini dari segi arti/terjemah dan tafsiran salah seperti yang dijelaskan sebelumnya di poin-poin sebelumnya-ke belakang, menurut saya-opini pribadi apabila dibandingkan ayat-ayat tersebut satu sama lain dari segi teks Arabnya kita (termasuk saya:Atep nurdjaman sebagai peneliti dan penulis) akan terkejut melihat begitu persisnya ayat tersebut satu sama lain hanya tanda kecil yang membedakannya yang saya sendiri(Atep Nurdjaman) tidak tahu arti/terjemah ataupun tafsirannya (untuk jelasnya lihat teks bahasa Arab yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, yahun 1998, keterangan ini dijelaskan oleh saya:Atep Nurdjaman sebagi penulis), mungkin tanda tersebut mempunyai arti tersendiri (dugaan penulis:Atep Nurdjaman setelah mengamati berbagai bentuk kalimat di dalam Al-Qur’an yang mana tanda-tanda kecil tercantum sebagai bagian dari pernyataan ayat yang diamati). Penulis telah menemukan sekitar 50 lebih tanda-tanda kecil yang tersebar di Al-Qur’an dan bahkan mungkin lebih bila penulis lebih teliti mengamatinya, untuk lengkapnya bisa dilihat di penjelasan berikutnya di poin no 990……………………..lihat lagi nomornya. Dari kedua ayat tersebut sebelumnya yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 saya(Atep Nurdjaman) berkeyakinan bahwa ayat-ayat tersebut dibikin orang dikarenakan kondisi yang saya sebutkan di atas. Tidak mungkin Allah SWT membikin ayat-ayat tersebut di atas

TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-630

1.   Terjadi pendegradasian makna yang telah dilakukan oleh Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an dan Yayasan Iman Jama Jakarta terhadap kata teks Arab illa, yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, 1998) diterjemahkan sebagai kata tetapi, akan tetapi juga dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat yang sama yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 sedangkan dalam ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 di kedua buku tersebut diterjemahkan sebagai kata kecuali……..di ayat-ayat lain (berdasarkan hasil pengamatan penulis-Atep yang juga peneliti) malah diterjemahkan ke dalam kata yang berbeda misalnya kata benar, dan lainnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kata tetapi dan kecuali dalam hal pemaknaan pada masing-masing ayat yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dimana pemaknaan yang paling tepat tentunya harus dilakukan penelitian lebih lanjut ditinjau dari tata bahasa (grammar) yang digunakan………..ataukah pendegradasian makna tersebut sebagai dampak dari berbedanya dalam hal cara menulis, cara mengeja, cara memberi penampakan, dan cara pemberian makna dari kata illa yang ditulis. Tepat atau tidak pemaknaan tersebut jelas sekali kalau Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan pendegradasian makna terhadap kata yang disebut di atas, kenapa demikian karena Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta menginginkan (sudah terjadi) khususnya dalam ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 pembaca berfikir bahwa hanya orang tertentu  yang mendapat maaf dari Allah SWT yaitu orang-orang yang dibersihkan oleh Allah SWT sedangkan kelompok orang lainnya tidak demikian, hati-hati ketika menafsirkan ayat tersebut yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 bila kata illa diterjemahkan sebagai kata tetapi atau diterjemahkan sebagai kata kecuali...........................................................akhirnya status ayat tersebut suatu hari nanti akan diumumkan oleh Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an dan oleh Yayasan Iman Jama Jakarta sebagai ayat yang pilih kasih bagi orang-orang tertentu…..ke sananya…..ayat tersebut yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 sebagai ayat yang merupakan hasil utak-atik manusia dan akan dikatakan sebagai ayat palsu…. ….akhirnya hilanglah firman Allah SWT tersebut dari muka bumi…..satu persatu ayat-ayat atau firman Allah SWT akan diperlakukan begitu, yang akhirnya buku Al-Qur’an di seluruh dunia akan disebut sebagai produk budaya manusia yaitu produk-perkataan dari seorang Muhammad yang mengaku-ngaku sebagai utusan Allah SWT dan bergelar sebagai nabi dan juga rasul…………akhirnya Islam dianggap hanya sebagai nasehat-nasehat dari seorang Muhammad SAW yang nantinya akan seperti layaknya agama Budha dan Hindu yang merupakan hasil budaya Budha dan Sidharta Gautama yang dikemas sebagai suatu agama padahal isinya adalah nasehat-nasehat mereka…..apa bedanya nasehat Budha dan Sidharta Gautama dengan nasehat para ilmuwan…….bedanya kalau ilmuwan tidak disembah-sembah seperti layaknya Tuhan……Memang begitu kan umat Budha dan Umat Hindu…kalau saya(Atep Nurdjaman) salah pastilah anda semua benar tapi kalau anda semua salah berarti saya(Atep Nurdjaman) yang benar……..Bagaimana kalau Rule –nya begini kalau anda umat Budha dan umat Hindu benar maka saya(Atep Nurdjaman) tidak akan menggangu anda semua tapi kalau umat Budha dan umat Hindu salah maka anda harus mau mengikuti saran saya(Atep Nurdjaman) yaitu sarannya saran yang telah saya(Atep Nurdjaman) kemukakan di self expression di publikasi sebelumnya dan publikasi yang ini juga….yaitu anda semua disarankan untuk memilih agama Yahudi atau agama Kristen atau sekalian masuk agama Islam disesuaikan dengan kesiapan anda semua yaitu kesiapan mental untuk menerima aturan-aturan dari mulai aturan yang sederhana (aturan-aturan dalam agama Yahudi) sampai aturan-aturan yang tersulit-katanya yaitu aturan-aturan agama Islam sedangkan aturan-aturan dalam agama Kristen di antaranya (hampr sulit-menurut saya(Atep Nurdjaman) mengapa demikian karena kitab Injil –nya umat Kristen sama nasibnya yaitu sudah tercemar tangan-tangan kotor yang bermaksud menghancurkan agama Kristen dari dulu sampai sekarang….makanya umat Kristen ibadahnya hanya sedikit…dikarenakan bingung dengan penjelasan yang terdapat dalam Injil -nya padahal kitab Injil –nya sama tebalnya dengan Al-Qur’an…..padahal ada benang merah antara kitab agama Islam yaitu Al-Qur’an dengan kitab agama Kristen yaitu Injil yang terletak dalam hal pelaksanaan Shalat, Puasa dan Zakat menurut saya(Atep Nurdjaman) atau dengan kata lain bukan hanya umat Islam yang diperintahkan shalat, puasa dan zakat tetapi juga umat Kristen diperintahkan hal yang sama yaitu melakukan shalat, puasa dan zakat oleh Allah SWT,……kalau anda membutuhkan informasi lebih lanjut dan kenapa saya(Atep Nurdjaman) berkata begitu…tentunya sandarannya adalah ayat-ayat Al-Qur’an….untuk konfirmasi silahkan hubungi saya di alamat Jl. Cimindi Utara No. 45 RT 03 RW 05 Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kodya Bandung-Indonesia 40184….dengan senang hati……untuk umat Kristen dimohon tidak marah….karena itu masalah keyakinan seorang muslim yang tidak dipaksakan kepada anda hanya diinformasikan saja melalui karya ilmiah ini…karya ilmiah yang telah dipublikasikan sebanyak 2 jilid, not yet still build these book….book-2)………………………………...………………Atep Nurdjaman bertanggung-jawab atas segala bentuk informasi yang saya tulis kalau anda semua menganggap bahwa saya(Atep Nurdjaman) melecehkan umat Budha dan umat Hindu silahkan tuntut saya(Atep Nurdjaman) atas penghujatan dan pelecehan terhadap agama anda semua juga untuk umat muslim yang merasa tidak berfikiran atau sepaham dengan saya(Atep Nurdjaman), saya tunggu……...tapi sebelumnya bagaimana kalau diskusi dulu setelah itu kita ke mahkamah agung (ma)…bagaimana  …………………………………DILANJUTKAN .Jelas Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan Yayasan Iman Jama Jakarta  telah merencanakan perubahan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (semua edisi) secara terencana dan terorganisir untuk selanjutnya saya(Atep Nurdjaman) yakin kalau mereka akan merubah akidah dan ahlak umat Islam di Indonesia khususnya dan dunia umumnya melalui kedua buku tersebut dan bahkan buku lainnya misalnya buku Tafsir Al-Qur’an dimana perubahan-perubahan ke arah itu telah terjadi, saya(Atep Nurdjaman) telah membaca sebuah artikel yang terdapat dalam Koran Kedaulatan Rakyat di Jogjakarta edisi rabu tanggal 10 Mei 2006 dengan tajuk Cukup Radikal, Perubahan Revisi Tafsir Alquran….dimana disebutkan bahwa Departemen Agama RI telah merubah tafsir untuk kata teks Arab ar rajallu qowwamuna ala nisa yang dulunya ditafsirkan sebagai laki-laki adalah pemimpin perempuan….sekarang oleh Depag RI ditafsirkan sebagai laki-laki adalah pendamping perempuan (lihat Lampiran 2, untuk access full beritanya)….saya(Atep Nurdjaman) telah menanggapinya melalui koran tersebut (lihat Lampiran 3 dan Lampiran 4) walaupun tanggapan tersebut secara tidak langsung mengarah kepada permasalahan yang diangkat tapi saya(Atep Nurdjaman) menunjukkan hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) tentang buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (dua edisi) yang dimana-mana banyak sekali terdapat kesalahan dan kejanggalan, kenapa saya(Atep Nurdjaman) tunjukkan hasil tersebut karena kedua edisi buku tersebut dijadikan acuan untuk terbitnya buku Tafsir Al-Qur’an Depag RI. Tidak ditanggapinya komentar saya(Atep Nurdjaman) mempunyai pengertian bahwa orang-orang yang terlibat dalam berita tersebut yaitu Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) saudara Nazaruddin Umar, dan lainlain serta DEPAG RI tidak dapat menolak atas segala pendapat saya(Atep Nurdjaman) yang terangkum dalam official home page saya(Atep Nurdjaman). JADI SECARA IMPLISIT DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA cq LANJNAH PENTASBIH MUSHAF AL-QUR’AN SETUJU TERHADAP HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) YANG TERCANTUM DI ALAMAT http://www.atepnurdjamanonresearch.50megs.com atau di alamat http://www.geocities.com/atepnurdjamanonresearch DAN DI LAIN PIHAK HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN TELAH DIKETAHUI OLEH PUSDAI (PUSAT DAKWAH ISLAM) JABAR-JAWA BARAT DAN JUGA OLEH 10 UNIVERSITAS DAN 1 INSTITUT TERMASUK DI DALAMNYA IAIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG…..HAL INI BERARTI BAHWA HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) ADALAH VALID DAN TIDAK MUNGKIN ADA KESALAHAN YANG BERARTI KARENA MEREKA SEMUA TIDAK PERNAH MELAYANGKAN PROTES TERHADAP HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) TERSEBUT….TERUTAMA PUSDAI JABAR YANG NOTABENE ADALAH BENTENG TERAKHIR DARI KETERPURUKAN ISLAM KHUSUSNYA DAN BANGSA UMUMNYA DITINJAU DARI SUDUT KEMURNIAN AJARAN ISLAM. Satu lagi adalah saya(Atep Nurdjaman) yakin kalau official homepage saya(Atep Nurdjaman) banyak sekali di akses oleh banyak orang…kenapa demikian…berdasarkan perbincangan dengan seseorang yang tahu dengan masalah internet….ternyata score untuk alamat web saya adalah lebih dari 28.00 (score:28.00) yang hitung-hitungannya adalah 28 X 250.000 (250 ribu) pengakses = 7 juta pengakses…atau dengan kata lain bahwa official homepage Atep Nurdjaman telah diakses oleh lebih dari 7 juta orang….hal tersebut didasarkan pencatatan di bulan Juni 2006 saja….selanjutnya tentunya angkanya akan membengkak, ini menandakan bahwa hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) yang tercantum dalam alamat tersebut di atas banyak diminati oleh banyak orang dan mereka setuju dengan hasil tersebut

2.   Ayat-ayat yang sama-persis serupa satu dengan lainnya seperti tersebut di atas seharusnya tidak ada mengapa demikian….. selanjutnya akan diterangkan dalam catatan di bawah ini

Catatan:DIMODIFIKASI KARENA PERLU-YANG DIMODIFIKASI HANYA NAMA AYAT SESUAI AYAT YANG DIBAHAS DAN MASALAH TAMBAHAN YANG TIMBUL:

Seperti tercantum di atas bahwa ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 mempunyai kesamaan baik itu dari segi teks bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit perbedaan yang sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit dikurangi makna tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut seharusnya disebut ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai keterangan tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu dengan ayat tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ataupun keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda kurung oleh si penterjemah tetapi bukan merupakan  hasil terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan ayat tersebut tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran ayat tersebut. Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa menimbulkan persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai ayat-ayat yang serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama. Pengkategorian ini mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut pengulangan ayat-ayat Allah SWT yang ditempatkan di dalam surat yang lain; orang beranggapan bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis pengulangan-pengulangan ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT dengan maksud agar dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran si pembaca dan yang mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar umat muslim-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan hasil telaah dari ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan orang-tidak termasuk saya-penulis:Atep Nurdjaman  yaitu  ayat Az Zumar (39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian setelah pencantuman lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang mempunyai bunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”, dari ayat tersebut dapat ditarik tafsiran bahwasanya Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an yang berarti terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat berdasarkan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), itu yang disebut buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an) yang benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai kata persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)  JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39) yang kutipan-sebagian berbunyi “…………itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya ……………” yang mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT menurunkan firmannya kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW –sebelumnya melalui malaikat Jibril dimana firman-firmannya itu berbentuk ayat-ayat yang dikemas dalam bentuk buku-kitab, di ayat tersebut disebut sebagai kitab dimana kitab tersebut dijadikan pentunjuk bagi orang-orang yang dikehendak oleh Allah SWT, ini tidaklah dibenarkan dikarenakan pula bahwa Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia bukanlah untuk orang-orang, kelompok-kelompok, entahlah apapun namanya yang jelas sekumpulan orang-orang tertentu saja melainkan untuk semua umat manusia. Selain lagi itu bagian “…………….Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. dari ayat Az Zumar (39) : 23 mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT itu termasuk, dimasukan ke dalam golongan yang menyesatkan orang-manusia padahal yang sering dan selalu menyesatkan adalah syaitan, tidaklah mungkin Allah SWT itu sejajar dengan syaitan yang merupakan mahluk ciptaan Allah SWT. Pastilah ayat ini (ayat Az Zumar (39) : 23) dibikin orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui para pembaca agar hasil karyanya dapat diakui oleh para pembaca sebagai bagian dari Al-Qur’an yang notabene dari Allah SWT c.q malaikat Jibril c.q sub nabi Muhammad SAW untuk selanjutnya harapan pembuat ayat-ayat palsu tersebut (ayat Az Zumar (39) : 23 dan lainnya-penulis:Atep Nurdjaman yang menyatakannya bukan orang lain.Harus,disadur juga ditulis demikian,Lengkap tulisannya) dapat menghancurkan umat Islam di dunia. Istighfar!!!!

Tambahan Catatan

1.   Terjadi perbedaan terjemahan (teks bahasa Indonesia) antara  buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004…. sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”

      Perbedaan (yang digaris bawahi) telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahan dimana, apakah di buku edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman) sama-sama menyesatkan umat, telah dibahas sebelumnya. Asmaul husna Allah SWT menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya, jadi pernyataan ini tentunya akan bertentangan dengan pernyataan yang terdapat dalam ayat tersebut di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun 2004 dimana disebutkan bahwa Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata dibiarkan sesat yang digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya adalah bahwa Allah SWT telah membiarkan umat nya sesat dan tidak memberikan pertolongan dimana pertolongan itu adalah dalam bentuk hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT bukanlah Yang Maha Penolong dan juga Allah SWT yang bukan Maha Adil, tentunya hal tersebut bertentangan dengan dua Asmaul husna –nya Allah SWT yaitu Allah SWT Yang Maha Penolong dan Allah SWT Yang Maha Adil, bagaiman Lajnah…anda mengerti, kalau enggak berarti kalian semua bego dan tolol.

2.   Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin Allah SWT  menurunkan ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan, penulis adalah Atep Nurdjaman).

3.   Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia. Ayat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa Arabnya maupun teks bahasa Indonesia .

4.   Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang

5.   Ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu

6.   Jelas bahwa banyak ayat-ayat kecuali satu  ayat dari ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 adalah palsu atau mungkin seluruh ayat tersebut palsu, wallalhu alam

7.  Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan mungkin juga partnernya yaitu Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan praktek penipuan terbesar dijagat ini terhadap umat muslim di seluruh dunia dengan menerbitkan kedua buku Al-Qur’an tersebut yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) serta pula buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004).

 

21. YANG DIPENTINGKAN OLEH ATEP NURDJAMAN  SEBAGAI PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA PERSIS, KE-21

Disadur/dicantumkan ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis;

 

642.  Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-642

Surat Ash Shaaffaat (37) : 160

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):        

        Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari (dosa).

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

        Kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa).

 

dan surat Ash Shaaffaat (37) : 74

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa tidak akan diazab).

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan (dari dosa).

 

serta surat Ash Shaaffaat (37) : 40

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):       

Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)

Pembahasan-642

Ayat di atas yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 adalah ayat yang mempunyai tingkat kemiripan yang sangat tinggi dengan pasangan ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 yang telah dibahas sebelumnya di poin 630 akan dibahas kembali agar kita (termasuk saya:Atep Nurdjaman) bisa mengingat dan mendalaminya untuk dijadikan sandaran dan pedoman-tujuan yang ingin dicapai untuk mendalami seluruh isi Al-Qur’an. Ayat-ayat yang tersebut sebelumnya yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 dan Ash Shaaffaat (37) : 74 serta Ash Shaaffaat (37) : 40 dari segi arti/terjemah dan tafsiran salah seperti yang dijelaskan sebelumnya di poin-poin sebelumnya-ke belakang, menurut saya-opini pribadi apabila dibandingkan ayat-ayat tersebut satu sama lain dari segi teks Arabnya kita (termasuk saya:Atep nurdjaman sebagai peneliti dan penulis) akan terkejut melihat begitu persisnya ayat tersebut satu sama lain hanya tanda kecil yang membedakannya yang saya sendiri(Atep Nurdjaman) tidak tahu arti/terjemah ataupun tafsirannya (untuk jelasnya lihat teks bahasa Arab yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, yahun 1998, keterangan ini dijelaskan oleh saya:Atep Nurdjaman sebagi penulis), mungkin tanda tersebut mempunyai arti tersendiri (dugaan penulis:Atep Nurdjaman setelah mengamati berbagai bentuk kalimat di dalam Al-Qur’an yang mana tanda-tanda kecil tercantum sebagai bagian dari pernyataan ayat yang diamati). Penulis telah menemukan sekitar 50 lebih tanda-tanda kecil yang tersebar di Al-Qur’an dan bahkan mungkin lebih bila penulis lebih teliti mengamatinya, untuk lengkapnya bisa dilihat di penjelasan berikutnya di poin no 990……………………..lihat lagi nomornya. Dari ketiga ayat tersebeut yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 dan Ash Shaaffaat (37) : 74 serta Ash Shaaffaat (37) : 40 saya(Atep Nurdjaman) berkeyakinan bahwa ayat-ayat tersebut dibikin orang dikarenakan kondisi yang saya sebutkan di atas. Tidak mungkin Allah SWT membikin ayat-ayat tersebut di atas

TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-642

1.   Terjadi pendegradasian makna yang telah dilakukan oleh Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an dan Yayasan Iman Jama Jakarta terhadap kata teks Arab illa, yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, 1998) diterjemahkan sebagai kata tetapi, akan tetapi juga dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat yang sama yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 sedangkan dalam ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 di kedua buku tersebut diterjemahkan sebagai kata kecuali……..di ayat-ayat lain (berdasarkan hasil pengamatan penulis-Atep yang juga peneliti) malah diterjemahkan ke dalam kata yang berbeda misalnya kata benar, dan lainnya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kata tetapi dan kecuali dalam hal pemaknaan pada masing-masing ayat yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 40 dan ayat Ash Shaaffaat (37) : 74 serta ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 dimana pemaknaan yang paling tepat tentunya harus dilakukan penelitian lebih lanjut ditinjau dari tata bahasa (grammar) yang digunakan………..ataukah pendegradasian makna tersebut sebagai dampak dari berbedanya dalam hal cara menulis, cara mengeja, cara memberi penampakan, dan cara pemberian makna dari kata illa yang ditulis. Tepat atau tidak pemaknaan tersebut jelas sekali kalau Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan pendegradasian makna terhadap kata yang disebut di atas, kenapa demikian karena Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta menginginkan (sudah terjadi) khususnya dalam ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 pembaca berfikir selain ayat tersebut tidak ada hubungannya dengan ayat-ayat sebelumnya-ke belakang satu tahap yaitu ayat ayat Ash Shaaffaat (37) : 159 atau sesudahnya-ke belakang satu tahap yaitu ayat-ayat Ash Shaaffaat (37) : 161 dari segi arti/terjemah dan tafsirnya, dan juga pula kata kecuali tersebut………..tidak dapat diterangkan karena….kacau…silahkan amati pelajari dan serapi sendiri…………………………….Jelas Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia dan Yayasan Iman Jama Jakarta  telah merencanakan perubahan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (semua edisi) secara terencana dan terorganisir untuk selanjutnya saya(Atep Nurdjaman) yakin kalau mereka akan merubah akidah dan ahlak umat Islam di Indonesia khususnya dan dunia umumnya melalui kedua buku tersebut dan bahkan buku lainnya misalnya buku Tafsir Al-Qur’an dimana perubahan-perubahan ke arah itu telah terjadi, saya(Atep Nurdjaman) telah membaca sebuah artikel yang terdapat dalam Koran Kedaulatan Rakyat di Jogjakarta edisi rabu tanggal 10 Mei 2006 dengan tajuk Cukup Radikal, Perubahan Revisi Tafsir Alquran….dimana disebutkan bahwa Departemen Agama RI telah merubah tafsir untuk kata teks Arab ar rajallu qowwamuna ala nisa yang dulunya ditafsirkan sebagai laki-laki adalah pemimpin perempuan….sekarang oleh Depag RI ditafsirkan sebagai laki-laki adalah pendamping perempuan (lihat Lampiran 2, untuk access full beritanya)….saya(Atep Nurdjaman) telah menanggapinya melalui koran tersebut (lihat Lampiran 3 dan Lampiran 4) walaupun tanggapan tersebut secara tidak langsung mengarah kepada permasalahan yang diangkat tapi saya(Atep Nurdjaman) menunjukkan hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) tentang buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (dua edisi) yang dimana-mana banyak sekali terdapat kesalahan dan kejanggalan, kenapa saya(Atep Nurdjaman) tunjukkan hasil tersebut karena kedua edisi buku tersebut dijadikan acuan untuk terbitnya buku Tafsir Al-Qur’an Depag RI. Tidak ditanggapinya komentar saya(Atep Nurdjaman) mempunyai pengertian bahwa orang-orang yang terlibat dalam berita tersebut yaitu Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) saudara Nazaruddin Umar, dan lainlain serta DEPAG RI tidak dapat menolak atas segala pendapat saya(Atep Nurdjaman) yang terangkum dalam official home page saya(Atep Nurdjaman). JADI SECARA IMPLISIT DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA cq LANJNAH PENTASBIH MUSHAF AL-QUR’AN SETUJU TERHADAP HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) YANG TERCANTUM DI ALAMAT http://www.atepnurdjamanonresearch.50megs.com atau di alamat http://www.geocities.com/atepnurdjamanonresearch DAN DI LAIN PIHAK HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN TELAH DIKETAHUI OLEH PUSDAI (PUSAT DAKWAH ISLAM) JABAR-JAWA BARAT DAN JUGA OLEH 10 UNIVERSITAS DAN 1 INSTITUT TERMASUK DI DALAMNYA IAIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG…..HAL INI BERARTI BAHWA HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) ADALAH VALID DAN TIDAK MUNGKIN ADA KESALAHAN YANG BERARTI KARENA MEREKA SEMUA TIDAK PERNAH MELAYANGKAN PROTES TERHADAP HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) TERSEBUT….TERUTAMA PUSDAI JABAR YANG NOTABENE ADALAH BENTENG TERAKHIR DARI KETERPURUKAN ISLAM KHUSUSNYA DAN BANGSA UMUMNYA DITINJAU DARI SUDUT KEMURNIAN AJARAN ISLAM. Satu lagi adalah saya(Atep Nurdjaman) yakin kalau official homepage saya(Atep Nurdjaman) banyak sekali di akses oleh banyak orang…kenapa demikian…berdasarkan perbincangan dengan seseorang yang tahu dengan masalah internet….ternyata score untuk alamat web saya adalah lebih dari 28.00 (score:28.00) yang hitung-hitungannya adalah 28 X 250.000 (250 ribu) pengakses = 7 juta pengakses…atau dengan kata lain bahwa official homepage Atep Nurdjaman telah diakses oleh lebih dari 7 juta orang….hal tersebut didasarkan pencatatan di bulan Juni 2006 saja….selanjutnya tentunya angkanya akan membengkak, ini menandakan bahwa hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) yang tercantum dalam alamat tersebut di atas banyak diminati oleh banyak orang dan mereka setuju dengan hasil tersebut

2.   Ayat-ayat yang sama-persis serupa satu dengan lainnya seperti tersebut di atas seharusnya tidak ada mengapa demikian….. selanjutnya akan diterangkan dalam catatan di bawah ini

Catatan:DIMODIFIKASI KARENA PERLU-YANG DIMODIFIKASI HANYA NAMA AYAT SESUAI AYAT YANG DIBAHAS DAN MASALAH TAMBAHAN YANG TIMBUL:

Seperti tercantum di atas bahwa ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 dan Ash Shaaffaat (37) : 74 serta Ash Shaaffaat (37) : 40 mempunyai kesamaan baik itu dari segi teks bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit perbedaan yang sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit dikurangi makna tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut seharusnya disebut ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai keterangan tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu dengan ayat tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ataupun keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda kurung oleh si penterjemah tetapi bukan merupakan  hasil terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan ayat tersebut tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran ayat tersebut. Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa menimbulkan persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai ayat-ayat yang serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama. Pengkategorian ini mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut pengulangan ayat-ayat Allah SWT yang ditempatkan di dalam surat yang lain; orang beranggapan bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis pengulangan-pengulangan ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT dengan maksud agar dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran si pembaca dan yang mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar umat muslim-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan hasil telaah dari ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan orang-tidak termasuk saya-penulis:Atep Nurdjaman  yaitu  ayat Az Zumar (39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian setelah pencantuman lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang mempunyai bunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”, dari ayat tersebut dapat ditarik tafsiran bahwasanya Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an yang berarti terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat berdasarkan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), itu yang disebut buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an) yang benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai kata persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)  JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39) yang kutipan-sebagian berbunyi “…………itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya ……………” yang mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT menurunkan firmannya kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW –sebelumnya melalui malaikat Jibril dimana firman-firmannya itu berbentuk ayat-ayat yang dikemas dalam bentuk buku-kitab, di ayat tersebut disebut sebagai kitab dimana kitab tersebut dijadikan pentunjuk bagi orang-orang yang dikehendak oleh Allah SWT, ini tidaklah dibenarkan dikarenakan pula bahwa Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia bukanlah untuk orang-orang, kelompok-kelompok, entahlah apapun namanya yang jelas sekumpulan orang-orang tertentu saja melainkan untuk semua umat manusia. Selain lagi itu bagian “…………….Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. dari ayat Az Zumar (39) : 23 mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT itu termasuk, dimasukan ke dalam golongan yang menyesatkan orang-manusia padahal yang sering dan selalu menyesatkan adalah syaitan, tidaklah mungkin Allah SWT itu sejajar dengan syaitan yang merupakan mahluk ciptaan Allah SWT. Pastilah ayat ini (ayat Az Zumar (39) : 23) dibikin orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui para pembaca agar hasil karyanya dapat diakui oleh para pembaca sebagai bagian dari Al-Qur’an yang notabene dari Allah SWT c.q malaikat Jibril c.q sub nabi Muhammad SAW untuk selanjutnya harapan pembuat ayat-ayat palsu tersebut (ayat Az Zumar (39) : 23 dan lainnya-penulis:Atep Nurdjaman yang menyatakannya bukan orang lain.Harus,disadur juga ditulis demikian,Lengkap tulisannya) dapat menghancurkan umat Islam di dunia. Istighfar!!!!

Tambahan Catatan

1.   Terjadi perbedaan terjemahan (teks bahasa Indonesia) antara  buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004…. sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”

      Perbedaan (yang digaris bawahi) telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahan dimana, apakah di buku edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman) sama-sama menyesatkan umat, telah dibahas sebelumnya. Asmaul husna Allah SWT menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya, jadi pernyataan ini tentunya akan bertentangan dengan pernyataan yang terdapat dalam ayat tersebut di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun 2004 dimana disebutkan bahwa Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata dibiarkan sesat yang digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya adalah bahwa Allah SWT telah membiarkan umat nya sesat dan tidak memberikan pertolongan dimana pertolongan itu adalah dalam bentuk hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT bukanlah Yang Maha Penolong dan juga Allah SWT yang bukan Maha Adil, tentunya hal tersebut bertentangan dengan dua Asmaul husna –nya Allah SWT yaitu Allah SWT Yang Maha Penolong dan Allah SWT Yang Maha Adil, bagaiman Lajnah…anda mengerti, kalau enggak berarti kalian semua bego dan tolol.

2.   Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin Allah SWT  menurunkan ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan, penulis adalah Atep Nurdjaman).

3.   Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia. Ayat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa Arabnya maupun teks bahasa Indonesia .

4.   Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang

5.   Ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 dan Ash Shaaffaat (37) : 74 serta Ash Shaaffaat (37) : 40 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu

6.   Jelas bahwa banyak ayat-ayat kecuali satu  ayat dari ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Ash Shaaffaat (37) : 160 dan Ash Shaaffaat (37) : 74 serta Ash Shaaffaat (37) : 40 adalah palsu atau mungkin seluruh ayat tersebut palsu, wallalhu alam

7.   Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan mungkin juga partnernya yaitu Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan praktek penipuan terbesar dijagat ini terhadap umat muslim di seluruh dunia dengan menerbitkan kedua buku Al-Qur’an tersebut yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) serta pula buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004).

 

 PREVIOUS PAGE - NEXT PAGE


Atep Nurdjaman, DR™

Address : Jln. Cimindi Utara No.45 Rt 03 Rw V Kelurahan Campaka

                   Kecamatan Andir Kodya Bandung - Indonesia Zip Code 40184

Phone     : Code Country-22-6079224, ::Founder of RAN 

E-mail-1  : atepnurdjamanonresearch@yahoo.com

E-mail-2  : atepn@bdg.centrin.net.id