|
||
|
||
Atep Nurdjaman™ Official Home Page |
||
|
||
Atep Nurdjaman™ Official Home Page |
||
|
AKAN LEBIH BAIK TAMPILAN HOME PAGE INI APABILA MONITOR ANDA DI SET PADA SETTING 1024 x 768 PIXEL YAITU DENGAN CARA MENGKLIK START DILANJUTKAN MENGKLIK CONTROL PANEL SELANJUTNYA KLIK DISPLAY DAN KLIK SETTING DAN TENTUKAN UKURAN PIXEL DENGAN CARA MENGGESER MISTAR SCREEN RESOLUTION KE 1024 x 768 PIXEL KEMUDIAN KLIK OK…..MONITOR ANDA AKAN TAMPIL LEBIH INDAH |
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN FIKIR SAYA SELANJUTNYA- TERTUANG
BIDANG KAJIAN SAYA-ATEP NURDJAMAN™ DALAM BIDANG KIMIA ORGANIK
|
|
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LANJUTAN-DIPERJELAS
SEBAGAI CERMINAN DAMPAK DARI DIPERBAIKINYA BUKU AL-QUR’AN DAN
TERJEMAHNYA (DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 1998….sertifikat
berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) MENJADI BUKU EDISI BARU YAITU BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPARTEMEN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 2002-DITERBITKAN TAHUN 2004….sertifikat
berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004),………….KESIMPULANNYA,
KEDUA BUKU TERSEBUT ADALAH BUKU YANG BENAR-BENAR SALAH………………...…………………....
DI BAWAH INI ADALAH PAPARAN PENULIS-ATEP NURDJAMAN YANG SEBENARNYA SUDAH
DITULIS DI BUKU KARYA ILMIAH SAYA(ATEP NURDJAMAN) SEBELUMNYA TETAPI
KARENA DIANGGAP PERLU OLEH PENULIS YANG JUGA PENELITI-BOTH ATEP
NURDJAMAN MAKA DICANTUMKAN LAGI TANPA MERUBAH ISI DAN ARTI TETAPI MALAH
DITAMBAH DENGAN KETERANGAN-KETERANGAN UNTUK MEMPERJELAS DAN JUGA ADANYA
TEMUAN-TEMUAN LAIN.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian singkat kesalahan,
kejanggalan atau hal-hal lainnya yang didasarkan atas temuan ayat-ayat
Al-Quran yang mempunyai kesalahan-kesalahan dari segi terjemahan maupun
dari segi tafsirannya, TAMBAHAN…DI
BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA DEPARTEMEN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 2002-DITERBITKAN TAHUN 2004….sertifikat
berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) MALAH TERDAPAT KESALAHAN YANG BARU YAITU
DENGAN ADANYA KATA TAMBAHAN DIANTARA HASIL TERJEMAH DARI TEKS BAHASA
ARAB KE TEKS BAHASA INDONESIA YANG TERLETAK DI DALAM TANDA KURUNG
SEBAGAI PENJELASAN DARI PENTERJEMAH YANG BISA MENYESATKAN PEMBACA DAN
JUGA ADANYA PENGGANTIAN KATA-KATA TERTENTU YANG TERDAPAT DALAM BUKU
EDISI SEBELUMNYA, DIBANDINGKAN (…….)
DENGAN KATA-KATA BARU YANG TERDAPAT DALAM BUKU EDISI BARU (TAHUN
2002) YANG SAMA SEKALI BERBEDA DARI SEGI ARTI, MISALNYA KATA
SESUNGGUHNYA YANG TERDAPAT DI BUKU EDISI LAMA (TAHUN 1998) DIGANTI
DENGAN KATA SUNGGUH ATAU KATA PASTI ATAU KATA BENAR DI BUKU EDISI BARU (TAHUN
2002) YANG TENTUNYA SAMA SEKALI BERBEDA ARTI DAN MAKSUDNYA, MISALNYA
PADA SURAT Al Araaf (7) : 15, AKAN TETAPI PENGGANTIAN KATA TERSEBUT
TIDAL KONSISTEN SEPERTI YANG DIJANJIKAN OLEH LAJNAH PENTASBIH MUSHAF AL-QUR’AN
DAN YAYASAN IMAN JAMA JAKARTA DIMANA KATA SESUNGGUHNYA YANG TERDAPAT
DALAM BUKU EDISI LAMA TIDAK DIGANTI MENJADI KATA SUNGGUH ATAU KATA PASTI
ATAU KATA BENAR DI EDISI YANG BARU DALAM SURAT Al Hijr (15) : 37 SEPERTI
TERCANTUM DI BAWAH DI POIN 1. Uraian dimulai
dengan pencantuman ayat-ayat Al-Qur’an, yang semampu penulis cantumkan
semua dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia dan juga teks Arabnya
dengan mencantumkan nomor surat, nama surat, dan nomor ayat, yang
kemudian diikuti dengan pembahasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut.
Pencantuman ayat-ayat Al-Qur’an, apabila terdapat dengan jumlah yang
banyak penulis hanya mencantumkan beberapa buah ayat secara lengkap
dengan terjemahan dan teks Arab-nya, sedangkan yang lainnya hanya
mencantumkan nama surat, nomor surat, dan nomor ayat saja, diharapkan
pembaca dapat menceknya dan membandingkannya sebelum melihat pembahasan
dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Terdapat lebih dari 1000 ayat Al-Qur’an yang penulis cantumkan di
dalam bab ini (hasil dan pembahasan) yang bisa penulis sampaikan
sebenarnya lebih banyak dari jumlah yang telah saya sebutkan yaitu
sekitar lebih dari 6000 ayat, tidak menutup kemungkinan masih banyak
ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai kesalahan, kejanggalan atau hal-hal
lainnya yang sama tetapi luput dari penelitian penulis. Sebelum membahas
satu persatu (detail) ayat-ayat Al-Qur’an yang bermasalah dalam segi
tafsiran atau terjemahan, penulis akan memberikan uraian singkat
mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai kesalahan dalam hal
kesamaan (yang persis sama) dari segi teks bahasa Arab dan teks bahasa
Indonesia yang tentunya tidak dapat dibenarkan walaupun ada pendapat
bahwa ayat-ayat yang sama atau persis sama yang terdapat di dalam buku
Al-Qur’an itu dibenarkan dan katanya Allah SWT membikin ayat-ayat yang
persis sama itu dimaksudkan agar supaya umat manusia dapat memahami dan
meresapi makna yang terkandung di dalam ayat tersebut lebih mudah, tapi
hal tersebut tidak dapat dibuktikan karena di dalam Al-Qur’an tidak
ada satupun ayat yang mendukung pernyataan tersebut di atas. Kalupun ada,
dari ayat yang saya amati ternyata ayat tersebut dari segi arti/terjemah
dan tafsirnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, dikarenakan ayat
tersebut dibikin orang dan Allah SWT tidaklah mungkin membikinnya. Untuk
selanjutnya saya akan mencantumkan hasil temuan saya yang sebenarnya
dibahas detail di dalam inti bab hasil dan pembahasan tetapi karena
urgensi dan pentingnya maka saya cantumkan di awal bab hasil dan
pembahasan, temuan-temuan itu adalah: (HARAP DIMENGERTI bahwa untuk
memudahkan saya cantumkan hasil temuan saya bersama dengan nomor urutnya
dimaksudkan untuk memudahkan melacaknya jika diperlukan di lihat di inti
bab ini) 1.
YANG DIPENTINGKAN OLEH ATEP NURDJAMAN
SEBAGAI PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA
PERSIS, KE-1 Disadur/dicantumkan
ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis; 184.
Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-184 THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Berkata rasul-rasul mereka: “Apakah ada
keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu
untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu
sampai masa yang ditentukan?” Mereka berkata : “Kamu tidak lain
hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk
menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah
nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata”. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Rasul-rasul mereka berkata: “Apakah ada
keraguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu (untuk
memberi) agar Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu
sampai waktu yang ditentukan?” Mereka berkata : “Kamu
hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu ingin menghalangi kami (menyembah)
apa yang dari dahulu disembah
nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata”. dan
THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED
CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT
SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Allah berfirman : “Sesungguhnya kamu termasuk
mereka yang diberi tangguh” Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik (Allah) berfirman : “Benar,
kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu” serta
THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Allah berfirman : “(Kalau begitu) maka
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh”. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Allah berfirman : “(Baiklah) maka
sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penagguhan”.
juga-semuanya
mempunyai isi yang senada dan terdapat di surat-surat : Al
Hijr (15) : 36, An Nahl (16) : 61, Faathir (35) : 45, Shaad (38) : 79,
Ibrahim (14) : 42, yang semuanya-tercantum-urut ke belakang dalam hal
arti/terjemah dan tafsirannya bertentangan dengan surat-surat
berikut-urut selanjutnya yaitu: THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Mereka kekal didalam laknat itu; tidak akan
diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Mereka kekal didalamnya (laknat); tidak akan
diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan. dan
THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa
dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Mereka kekal di dalamnya, tidak akan
diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan. serta
THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan
azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak pula mereka
diberi tangguh. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Dan apabila orang zalim telah menyaksikan
azab, maka mereka tidak mendapat keringan dan tidak (pula)
diberi penangguhan. juga-semuanya
berbeda-senada dengan kelompok nama-nama ayat di atas-kebelakang tetapi
senada dengan ayat-ayat sesudah-tercantum selanjutnya –nya dan
berhubungan erat dalam arti dan mempunyai isi yang senada yang
semuanya-terdaftar terdapat di bawah ini yaitu surat-surat: Al
Anbiyaa (21) : 40, Asy
Syu’araa (26) : 203, As Sajdah (32) : 29, Ad Dukhaan (44) : 29,
Ibrahim (14) : 44, Al Kahfi (18) : 58. Pembahasan-184
DIPERBAHARUI
PENJELASANNYA Tafsiran yang didapat dari ayat-ayat yang dicantumkan berdasarkan
telaah yang sangat panjang, saya sebagai penulis (Atep Nurdjaman,
penulis, mantan dosen (staf pengajar yang melakukan tugas ke-dosenan) di
Universitas Padjadjaran, Sumedang, Indonesia, di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Biologi, dari tahun 1997 sampai dengan
tahun 2002 karena peraturan, dimana peraturan tersebut adalah mewajibkan
saya(Atep Nurdjaman) ketika diterima di Fakultas MIPA untuk
menandatangani surat perjanjian bahwa saya(Atep Nurdjaman) harus
bergelar master agar terus menjadi dosen di Jurusan Biologi,
kenyataannya saya melihat bahwa tidak semua dosen yang seangkatan dengan
saya dapat memenuhinya yaitu memperoleh gelar master termasuk saya(Atep
Nurdjaman) akan tetapi hanya saya sendiri yang terkena pinalti tersebut,
mungkin dikarenakan tidak adanya batasan yang jelas sampai usia berapa
harus memenuhi kewajiban tersebut (di surat perjanjian tidak tercantum)
sehingga dosen-dosen yang lain tidak terkena pinalti, contohnya
dosen-dosen di Jurusan Matematika dan Kimia serta lainnya mungkin,
mereka masih mengajar setidaknya terakhir tahun 2001 mereka masih
mengajar dengan tenang selain itu mereka mungkin tidak konsekuen dengan
surat perjanjian yang dibikinnya sendiri dan pihak fakultas sendiri
tidak menerapkan peraturannya dengan jelas dan tegas. Saya(Atep Nurdjaman) sewaktu masih sebagai dosen di Jurusan Biologi
FMIPA UNPAD mengajar di bidang ilmu Morfologi Tumbuhan dan juga Biologi
Dasar (hanya praktikum) dan juga pernah mengenyam pendidikan di bidang
ilmu Kimia Organik di laboratorium Natural Product Chemistry (Kimia
Bahan Alam) selama kurang lebih dua tahun kurang dengan dua kali rentang
pendidikan (3 bulan dan 1 tahun 5 bulan) dan telah mendapatkan hasil
berupa 19 senyawa organik yang berasal dari tiga jenis tumbuhan,
diantaranya 5 senyawa organik yang benar-benar baru dari segi struktur
kimiawinya, semuanya (15 diantaranya) baru dalam aktivitasnya sebagai
bahan aktif melawan serangga dalam hal ini adalah ulat sutra sedangkan
tiga lainnya mempunyai aktivitas sinergetik
sebagai bahan kimia yang bisa membunuh ulat sutra tetapi apabila
di pisahkan satu persatu akan mempunyai aktivitas masing-masing sebagai
splasmolytic, termasuk 4 senyawa organik yang sengaja digunakan tanpa
permisi atau dengan kata lain dicuri oleh orang lain yang bekerja di
Universitas Padjadjaran, Sumedang, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Jurusan Kimia yaitu saudara Unang Supratman yang mana
hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman tersebut yaitu senyawa paralytic
yang terdapat dalam tumbuhan Erythrina sudumbrams digunakan
sebagai bahan penelitiannya untuk meraih gelar doctor di Osaka
Prefecture University yang kebetulan adalah universitas yang sama (laboratorium
yang sama bahkan satu ruangan) ketika penulis-saya(Atep Nurdjaman)
belajar, bermula ketika saya(Atep Nurdjaman) training di universitas
tersebut dan berhasil mengisolasi senyawa dari tumbuhan Erythrina
sudumbrams yang mempunyai aktivitas sebagai senyawa paralytic (senyawa
baru ditinjau dari segi aktivitasnya) dan telah dilaporkan kepada pihak
universitas serta UNPAD (dalam bentuk karya ilmiah), setahun kemudian
ketika saya(Atep Nurdjaman) kembali ke Osaka Prefecture University untuk
mengikuti program master ternyata saya(Atep Nurdjaman) menemukan bahwa
saudara Unang Supratman telah menggunakan hasil penelitian saya(Atep
Nurdjaman) yaitu senyawa paralytic yang didapat dari Erythrina
sudumbrams dengan tanpa permisi terlebih dahulu sebelumnya untuk
digunakan oleh dia dan dipublikaskan, bahkan setelah saya(Atep Nurdjaman)
mengetahuipun dia tidak berbasa-basi malah saudara Unang Supratman
menantang saya(Atep Nurdjaman) berkelahi di sana di dalam kampus Osaka
Prefecture University, dikarenakan di negeri orang dan saya(Atep
Nurdjaman) tidak menginginkan masalah tersebut menjadi besar maka hal
tersebut saya simpan dalam hati saja. Bukti bahwa saudara Unang
Supratman telah mencuri hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) adalah
telah dibikinnya journal atas hasil penelitian tersebut oleh dia dan
telah sukses dipublikasikan di Jepang tanpa melibatkan nama saya(Atep
Nurdjaman), sedangkan bukti bahwa saya(Atep Nurdjaman) telah melakukan
penelitian tentang senyawa paralytic dari tumbuhan Erythrina
sudumbrams adalah dengan disimpannya hasil penelitin saya(Atep
Nurdjaman) dalam bentuk karya ilmiah di perpustakaan Jurusan Biologi dan
di perpustakaan FMIPA UNPAD dan juga telah saya(Atep Nurdjaman) laporkan
kepada saudara DR. Kunkun Jaka Gurmaya (Jurusan Biologi FMIPA) dan
saudara DR. Anas Sabarnas, MS (Jurusan Farmasi FMIPA) tentu dalam bentuk
laporan tertulis, dan juga yang mengetahui hal tersebut adalah saudari
DR. Ratu Safitri, MSi, ketiga orang tersebut adalah kolega yang
tergabung dalam kelompok yang bekerjasama dengan JBA (Japan Bioindustry
association) Jepang, silahkan di cek, tambahan anda bisa membandingkan
tanggal publikasi masing-masing mana yang lebih dahulu, apakah publikasi
saudara Unang Supratman (tahun 2000) ataukah publikasi saya-Atep
Nurdjaman (tahun 1999). Tanpa sepengetahuan saya(Atep Nurdjaman)
sebenarnya kejadian pencurian tersebut telah diketahui profesor di sana
yang berakibat saya(Atep Nurdjaman) dan Unang Supratman dicurigai, dan
sering sample-sampel penelitian saya(Atep Nurdjaman) diperiksa oleh
professor di sana, akhirnya dikarenakan terlalu seringnya saya(Atep
Nurdjaman) kehilangan sample penelitian saya, suatu ketika
saya(AtepNurdjaman) protes dengan kejadian tersebut dan akhirnya saya
dan assistant professor yaitu DR. Kohki Akiyama terjadi adu mulut dan
akhirnya DR. Kohki Akiyama menyuruh saya(Atep Nurdjaman) pulang, yang
menyuruh pulang bukan professor Hideo Hayashi. Kejadian ini tentunya
berakibat hilangnya kesempatan saya(Atep Nurdjaman) untuk meraih gelar
master yang akhirnya membuat karir saya(Atep Nurdjaman) di UNPAD
berhenti karena di UNPAD saya terkena peraturan yang telah dijelaskan di
atas, yang mengharuskan saya(Atep Nurdjaman) berhenti sebagai dosen di
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran (konfirmasi masalah ini
bisa dilihat dari uraian ajuan saya-Atep Nurdjaman untuk berhenti
bekerja dari UNPAD, lihat arsip di Bagian Kepegawaian UNPAD yang
kemudian disetujui oleh FMIPA UNPAD yang kemudian disusul dengan
terbitnya surat pemberhentian dengan hormat atas kemauan sendiri dari
Universitas Padjadjaran pada tahun
2002).--------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------Tambahan--------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- ,Saya(Atep
Nurdjaman) juga telah mempunyai teori tentang kerelativitasan sesuatu
terhadap sesuatu, yang bertentangan dengan teorinya Einstein dengan
hukumnya yang terkenal dengan nama Teori Relativitas Einstein yang
terkenal dengan persamaan-rumus E = mc2 dimana pada rumus
tersebut saya:Atep Nurdjaman melakukan revisi dikarenakan rumus Einstein
tersebut sudah tidak lagi masuk akal;menurut saya. Untuk itu saya dengan
ini memperkenalkan temuan saya:Atep Nurdjaman dengan sebutan-untuk
teorinya yaitu Theory Relativities of Atep Nurdjaman (RelativitiesAN)
dengan rumus:
RelativitiesAN = m.c (or t or r)
2
m = n.o
m untuk, in English, mobility of things
on space or others
n untuk, in English, force of
gravity in out space or others (RR)
o untuk, in English, moving constant
or others
c untuk, in English, speed of things
on space or others Teori
ini didasarkan pada sulitnya menentukan waktu di luar angkasa yang
relatif terhadap bumi (earth) bila sesuatu sebagai acuannya atau planet
lain sebagai acuannya bahkan antar galaksi. Selain itu juga saya punya
teori tentang hukum termodinamika yaitu yang didasarkan kepada rumus:
Balancing EnergyAN (R or AN) = 5x + 270C + 981.75 r
R untuk, in English, sum of
different of time
x untuk, in English, volume of water
or something-liquid
r yang dicari -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------Tambahan--------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- TAMBAHAN HASIL PENELITIAN
Di publikasi sebelumnya (lihat
lampiran 14) saya telah menemukan 2 family baru(menurut saya) dari
binatang lalat, setelah melakukan pengamatan saya(Atep Nurdjaman)
berhasil menemukan 3 family baru tambahan (menurut saya) yang oleh saya
masing-masing diberi nama yaitu family Cimindidae, Padjadjaranidae, dan
ANidae yang masing-masing diidentifikasi dari ada dan tidak adanya
apparatus di punggung lalat tersebut yang mengontrol kecepatan,
masing-masing dengan apparatus segitiga disertai modifikasinya, tanpa
apparatus dengan ukuran tubuh yang normal, dan tanpa apparatus dengan
ukuran tubuh yang abnormal yaitu kecil, semuanya berwarna hitam kelam
seperti lalat-lalat sebelumnya yang pernah dipublikasi. Untuk penamaan
spesies yang saya(Atep Nurdjaman) temukan akan saya(Atep Nurdjaman)
kemukakan di hasil penelitian selanjutnya.------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- SIAPAKAH
YANG PERCAYA….KALAU ANDA TIDAK PERCAYA PASTILAH ANDA AKAN MENG-KLAIM
PENJELASAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) TERSEBUT DI ATAS…..JIKALAU ANDA
PERCAYA BERARTI SEJAK DIPUBLIKASIKANNYA KARYA ILMIAH TERSEBUT SAMPAI
PUBLIKASI INI DIBUAT DAN DITULIS MAKA KARYA ILMIAH SAYA(ATEP NURDJAMAN)
DAPAT DIKATEGORIKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH YANG BENAR-BENAR DAPAT
DIPERCAYA KEABSAHANNYA DAN MULAI HARI INI TANGGAL 5 JULI 2006 KARYA
ILMIAH SAYA(ATEP NURDJAMAN) DAPAT DIPAKAI SEBAGAI ACUAN UNTUK
PENELITIAN-PENELITIAN SELANJUTNYA -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- ,
Saya berharap uraian singkat ini tidak menjadi jengah terhadap anda yang
membacanya dengan latar belakang demikian berusaha membahas Al-Qur’an
dan diklaim bahwa Al-Qur’an dari segi terjemahan ke dalam bahasa
Indonesia sudah tidak benar dan tidak ada seorangpun yang peduli
terhadap hal tersebut, kecuali saya-Atep Nurdjaman seorang. Untuk
selanjutnya saya(Atep Nurdjaman) akan membahas mengenai ayat-ayat yang
mempunyai kesamaan dari segi terjemahan dan sama dari segi teks Arabnya
tetapi beda sedikit di tanda-tanda kecil. Kelompok ayat yaitu ayat
Ibrahim (14) : 10 (kecuali ayat ini, yang lain hampir sama baik teks
Arabnya maupun teks Indonesia-nya (-nya ditambahkan,bukan bagian dari
kata sebelumnya), ayat Al Araaf (7) : 14, ayat Al Araaf (7) : 15, ayat
Al Hijr (15) : 36, ayat Al Hijr (15) : 37, ayat An Nahl (16) : 61, ayat
Faathir (35) : 45, ayat Shaad (38) : 79, ayat Shaad (38) : 80.
ayat Ibrahim (14) : 42, dan ayat An Nahl (16) : 61 yang mempunyai
tafsiran bahwa Allah SWT memberikan tangguh atau penundaan kepada
syaitan’dalam hal ini’ dalam hal pemberian balasan dari Allah SWT
dikarenakan telah melanggar perintah Allah SWT serta juga pemberian
tangguh (penundaan) kepada manusia. Khusus untuk ayat-ayat yang
mencantumkan kata syaitan yaitu ayat Al Araaf (7) : 15, dan ayat Al Hijr
(15) : 37, dan serta ayat Shaad (38) : 80 merupakan-mempunyai tafsiran
atas jawaban syaitan yang memohon kepada Allah SWT tentang
penangguhannya atas balasan dari Allah SWT dikarenakan telah melanggar
janji kepada Allah SWT yang cerminan-refleksi atas ayat-jawabannya (jawaban
dari) ayat Al Araaf (7) : 14, ayat Al Hijr (15) : 36, dan ayat Shaad
(38) : 79 dari syaitan yang bertanya. Pemberian tangguh (penundaan)
pemberian balasan atas pelanggaran perintah Allah SWT ini yang dilakukan
oleh Allah SWT bertentangan
dari segi arti/terjemah dan tafsirannya dengan ayat-ayat yang tercantum
di atas yang dikelompokkan menjadi sebuah pernyataan pentafsiran dari
ayat-ayat sebagai berikut yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162, ayat Ali
Imran (3) : 88, ayat An Nahl (16) :
85, ayat Al Anbiyaa (21) : 40, ayat
Asy Syu’araa (26) : 204, ayat As Sajdah (32) : 29, ayat Ad Dukhaan
(44) : 29, ayat Ibrahim (14)
: 44, dan ayat Al Kahfi (18) : 58 dalam penafsirannya yang berbunyi
bahwa Allah SWT tidak akan memberi tangguh kepada siapa saja dalam hal
pembalasan dari Allah SWT yang berkaitan dengan tidak dipenuhinya
perintah Allah SWT. Lagian adanya ayat-ayat yang secara teks Arabnya
hampir sama secara keseluruhan, coba bandingkan antara ayat-ayat ini
yaitu ayat Al Araaf (7) : 15 dengan ayat Al Hijr (15) : 37 dan dengan
ayat Shaad (38) : 80 yang tercantum di atas, dan bandingkan antara
ayat-ayat ini pula yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran
(3) : 88 yang secara argumentatif beralasan bahwa Allah SWT tidak
mungkin mengulang-ulang ayat yang telah diturunkan sebelumnya yaitu mana
mungkin Allah SWT bertanya, menerangkan, memberi penjelasan, memberi
sanggahan, memberi dukungan, memberi cerita, memberi kisah, memberi
pelajaran, memberi kebaikan, dan memberi kebajikan yang bermuara dari
ketidakbecusan umatnya yang lalai dengan ayat Allah SWT yang telah
diturunkan sebelumnya. Lagian pula di ayat ke-37 dari surat Al Hijr (15)
yang berbunyi kutipan-lengkap “Allah berfirman : “(Kalau begitu)
maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh”.”
mempunyai argumentasi bahwa kamu (si penterjemah menerjemahkannya
demikian, kamu di sini adalah syaitan yang merupakan tafsiran dari ayat
sebelumnya yaitu ayat Al Hijr (15) : 36 yang berbunyi kutipan-lengkap
“Berkata Iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah
kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan”.”) termasuk ke
dalam golongan mahluk hidup yang ternyata disebut manusia. Dari sini
jelas bahwa si penterjemah berusaha membodohi para pembaca dengan hasil
terjemahannya yang kurang waras yang menganggap bahwa syaitan itu adalah
golongan manusia (jenis mahluk hidup-digolongkan oleh si penterjemah). SELANJUTNYA
TAMBAHAN UNTUK MEMPERJELAS BAHWA DEPAG RI TELAH MELAKUKAN KETELEDORAN
DALAM HAL PENTERJEMAHAN YAITU DIBUKTIKAN DENGAN TERBITNYA EDISI
PERBAIKAN BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPAG R1, TAHUN 1998)
MENJADI AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPAG RI, TAHUN 2002-DITERBITKAN
TAHUN 2004) 1.
Keteledoran Departemen Agama RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an
tertuang dengan dihapusnya sebagian kata-kata dalam ayat Al-Hijr (15) :
37 yaitu kata-kata orang-orang dari buku Al-Qur’an dan Terjemahnya
edisi sebelumnya, coba bandingkan. 2.
Keteledoran Departemen Agama RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an
tertuang dengan tidak adanya perbaikan dari segi teks bahasa Arab
sedangan 3.
Keteledoran Departemen Agama RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an
adalah dengan tidak disebutkannya dalam kata pengantar bahwa yang
menjadi aspek perbaikan sehingga diterbitkannya
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya ( 4.
Menurut saya(Atep Nurdjaman) dengan tidak diumumkannya bahwa buku
sebelumnya yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, tahun 1998)
sudah tidak berlaku lagi (karena isinya yang sudah tercemar) dikarenakan
sudah digantikan dengan edisi terbaru yaitu buku Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Depag RI, tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah suatu
kesalahan karena masyarakat menganggap telah terjadinya praktek
pemalsuan di salah satu buku bahkan di kedua buku tersebut. 5.
Kata orang-orang yang dihilangkan adalah kata yang seharusnya menjadi
perhatian seluruh pihak, bagaimana ini bisa terjadi, tentunya dituntut
suatu penjelasan yang ilmiah mengapa hal tersebut bisa terjadi, tanggung
jawab adalah aspek yang penting sehingga umat Islam akan tetap percaya
dengan Al-Qur’an –nya, bagaimana Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an
(Depag RI) dapat mempertanggungjawabkan hal tersebut. 6.
Aspek pengulangan ayat di DILANJUTKAN……
Jelas sekali ayat-ayat ini terutama ayat Al Hijr (15) : 36 dan ayat Al
Hijr (15) : 37 dibikin manusia. Atas argumentasi tersebut penulis
berkeyakinan bahwa ayat-ayat yang senada dengan ayat Al Hijr (15) : 37
yang mengatakan mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT memberi tangguh atas
pembalasan yang dilakukan Allah SWT dikarenakan telah melanggar perintah
Allah SWT mempunyai nasib yang sama yaitu dibikin orang dan penulis juga
berharap-tidak berkeyakinan masih ada ayat-ayat yang senada dengan arti/terjemah
dan tafsirannya dari ayat ke-37 dari surat Al Hijr (15). Catatan:
Seperti tercantum di atas bahwa ada beberapa pasang ayat yaitu ayat Al
Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88, juga ayat Al Hijr (15)
: 36 dengan ayat Al A’raaf (7) : 14, juga serta ayat Al Hijr (15) : 37
dengan ayat Al A’raaf (7) : 15, juga serta dan ayat Shaad (38) : 79
dengan ayat Al Hijr (15) : 36, juga selanjutnya ayat Shaad (38) : 80
dengan ayat Al Hijr (15) : 37 mempunyai kesamaan baik itu dari segi teks
bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit perbedaan yang
sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit dikurangi makna
tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut seharusnya disebut
ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai keterangan
tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu dengan ayat
tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ataupun
keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda kurung oleh si
penterjemah tetapi bukan merupakan hasil
terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan ayat tersebut
tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran ayat tersebut.
Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa menimbulkan
persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai ayat-ayat yang
serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama. Pengkategorian ini
mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut pengulangan ayat-ayat Allah
SWT yang ditempatkan di dalam surat yang lain; orang beranggapan
bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis pengulangan-pengulangan
ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT dengan maksud agar
dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran si pembaca dan yang
mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar umat muslim-tidak
termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan hasil telaah dari
ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan orang-tidak termasuk
saya-penulis:Atep Nurdjaman yaitu
ayat Az Zumar (39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian
setelah pencantuman lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang
mempunyai bunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik
(yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang,
gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian
menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah
petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di
kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada
seorangpun pemberi petunjuk baginya.”, dari ayat tersebut dapat
ditarik tafsiran bahwasanya Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an
yang berarti terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat
berdasarkan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik
Indonesia, tahun 1998), itu yang disebut
buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an) yang
benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai kata
persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat Az
Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan
tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda
kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak
menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah
SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata
untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga
berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an
dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya
sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada
nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH
DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI
SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)
JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI
DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG
DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT
MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA
PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT
KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari Tambahan Catatan
1. Terjadi
perbedaan terjemahan (teks bahasa Indonesia) antara
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun
2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:
Arti (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik
Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990)
untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu : “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an
yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya
kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang
kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah
dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang
siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk
baginya.”
Arti (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an
yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah,
dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah,
maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”
Perbedaan (yang digaris bawahi)
telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI
telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahannya dimana, apakah di
buku edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman)
dua-duanya sama-sama menyesatkan umat. Asmaul husna Allah SWT
menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT
adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan
tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau
petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang
Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya
dengan petunjuk atau hidayah tersebut, jadi pernyataan ini tentunya akan
bertentangan dengan pernyataan yang terdapat dalam ayat tersebut
di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun 2004 dimana disebutkan bahwa
Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata dibiarkan sesat yang
digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya adalah bahwa Allah SWT
telah membiarkan umat nya sesat dan tidak memberikan pertolongan dimana
pertolongan itu adalah dalam bentuk hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT
bukanlah Yang Maha Penolong dan juga Allah SWT yang bukan Maha Adil,
tentunya hal tersebut bertentangan dengan dua Asmaul husna –nya Allah
SWT yang telah disebut sebelumnya yaitu Allah SWT Yang Maha Penolong dan
Allah SWT Yang Maha Adil yang hal mengenai asmaul husna jelas-jelas
tercantum dalam Al-Qur’an dan tersebar banyak di ayat-ayatnya…bagaimana
mungkin ini bisa terjadi, bagaimana Lajnah…anda mengerti, kalau enggak
berarti kalian semua bego dan tolol. 2.
Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan
antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun
2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang
serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin
dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan
banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin
Allah SWT menurunkan
ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan,
penulis adalah Atep Nurdjaman). 3.
Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa
ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat
yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia. Ayat
tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk adanya
ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa Arabnya
maupun teks bahasa 4.
Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang 5.
Pasangan ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan
ayat Ali Imran (3) : 88, juga ayat Al Hijr (15) : 36 dengan ayat Al
A’raaf (7) : 14, juga serta ayat Al Hijr (15) : 37 dengan ayat Al
A’raaf (7) : 15, juga serta dan ayat Shaad (38) : 79 dengan ayat Al
Hijr (15) : 36, juga selanjutnya ayat Shaad (38) : 80 dengan ayat Al
Hijr (15) : 37 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan
hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az
Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu. 6.
Jelas bahwa salah satu dari pasangan ayat-ayat berikut ini yaitu
ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88, juga ayat Al
Hijr (15) : 36 dengan ayat Al A’raaf (7) : 14, juga serta ayat Al Hijr
(15) : 37 dengan ayat Al A’raaf (7) : 15, juga serta dan ayat Shaad
(38) : 79 dengan ayat Al Hijr (15) : 36, juga selanjutnya ayat Shaad
(38) : 80 dengan ayat Al Hijr (15) : 37 adalah palsu atau
mungkin kedua pasangan ayat tersebut palsu, wallalhu alam 7.
Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Atep Nurdjaman, DR™ Address :
Jln.
Cimindi Utara No.45 Rt 03 Rw V Kelurahan Campaka
Kecamatan Andir Kodya Phone : Code Country-22-6079224, ::Founder of RAN™ E-mail-1 : atepnurdjamanonresearch@yahoo.com E-mail-2 : atepn@bdg.centrin.net.id |
|
|||||||