|
||
|
||
Atep Nurdjaman™ Official Home Page |
||
|
||
Atep Nurdjaman™ Official Home Page |
||
|
AKAN LEBIH BAIK TAMPILAN HOME PAGE INI APABILA MONITOR ANDA DI SET PADA SETTING 1024 x 768 PIXEL YAITU DENGAN CARA MENGKLIK START DILANJUTKAN MENGKLIK CONTROL PANEL SELANJUTNYA KLIK DISPLAY DAN KLIK SETTING DAN TENTUKAN UKURAN PIXEL DENGAN CARA MENGGESER MISTAR SCREEN RESOLUTION KE 1024 x 768 PIXEL KEMUDIAN KLIK OK…..MONITOR ANDA AKAN TAMPIL LEBIH INDAH |
![]() |
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN FIKIR SAYA SELANJUTNYA- TERTUANG
BIDANG KAJIAN SAYA-ATEP NURDJAMAN™ DALAM BIDANG KIMIA ORGANIK
|
|
2. YANG DIPENTINGKAN OLEH
ATEP NURDJAMAN SEBAGAI
PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA PERSIS, KE-2 Disadur/dicantumkan
ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis; 95.
Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an,
ke-95 THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas
orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka akan tetapi (kewajiban
mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Orang-orang yang bertakwa tidak ada
tanggung-jawab sedikitpun atas (dosa-dosa) mereka; tetapi (berkewajiban)
mengingatkan agar mereka (juga) bertakwa.
Pembahasan-95
Ayat ini (Al An’aam (6) : 69,
dibuat jelas oleh Atep Nurdjaman sebagai penulis) pastilah dibikin orang
karena tidak mungkin orang-orang yang sudah bertakwa mengingatkan diri
mereka sendiri untuk bertakwa, apa tidak yakin dengan ketakwaannya?.
Lagian masa orang bertakwa, dikhususkan, tidak dimintai
pertanggungjawaban atas dosa yang telah dilakukan oleh orang bertakwa
tersebut………FUCK YOU MAN……. STUPID ASS HOLE……YOU YACH
PENTERJEMAH AND ALSO SOMEONE ELSE……., kamu-penterjemah itu
sebenarnya setan atau bukan, masa membiarkan ayat yang terjemahnya
begitu jelas kesalahannya tetap saja dicantumkan dalam Al-Qur’an tidak
diperiksa dahulu keabsahannya.
TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-95
1. Dari
kedua versi terjemah di atas telah terjadi kekacauan yang signifikan
dalam arti/terjemah teks bahasa 2.
Kebingungan akan timbul ketika kata mereka diterjemahkan kemudian
selanjutnya ditafsirkan, adakah hubungannya dengan ayat sebelumnya yaitu
ayat Al An’aam (6) : 68, kalau ada mengapa bagi orang-orang yang
bertakwa dalam ayat Al An’aam (6) : 69 diharuskan mengingatkan mereka
untuk bertakwa sedangkan di ayat Al An’aam (6) : 68 seseorang
yaitu kamu (tambahan, di buku versi terbaru kata kamu diberi keterangan
tambahan oleh penterjemah dengan kata Muhammad yang terdapat dalam tanda
kurung, penulis-Atep Nurdjaman memperjelas sebagai bahan renungan)
diperintahkan menjauhi mereka dan dilarang duduk bersama orang-orang
yang zalim (tidak disuruh mengingatkan orang zalim yang notabene adalah
mereka supaya berada di jalan Allah SWT, penulis-Atep Nurdjaman
memperjelas), ini berarti dua ayat tersebut yaitu ayat Al An’anm (6) :
68 dan ayat Al An’aam (6) : 69 bertentangan satu sama lain dari
segi arti/terjemah dan tafsirnya, DIPEJELAS…..di ayat Al An’aam (6)
: 69 diperintahkan untuk mengingatkan orang yang sesat TAPI di ayat Al
An’aam (6) : 68 diperintahkan untuk menjauhi orang yang zalim..yang
juga sesat, bagaimana mungkin dua ayat secara isi bertentangan satu
dengan yang lain 3.
Penjelasan yang terdapat dalam tanda kurung untuk setiap versi
selalu berubah-ubah, di satu versi kata tertentu adalah bagian dari ayat
tersebut seolah-olah kata tertentu tersebut merupakan hasil terjemah
dari teks Arabnya, coba lihat ayat Al An’aam (6) : 69, di lain pihak
di versi yang lain kata tertentu tersebut ditempatkan dalam tanda kurung
oleh Lajnah…..yang dimaksudkan sebagai penjelasan dan bukan menjadi
bagian dari ayat tersebut atau bukan hasil terjemah dari teks Arabnya,
bagaimana ini. Karena nilai sebuah penjelasan (kata yang terdapat dalam
tanda kurung yang terdapat dalam ayat tersebut sebelumnya) adalah tidak
absolute bisa saja berubah-ubah tergantung siapa yang menjelaskannya,
ketidak absolutan arti akan memicu silang pendapat yang menyesatkan.
Sebenarnya mana yang benar. Kedua Al-Qur’an yang menjadi bahan topic
pembahasan adalah masih digunakan sebagai pedoman ibadah umat muslim di
Indonesia khususnya. 4.
Jelas terjadi banyak kejanggalan dan kesalahan yang terdapat
setidaknya dalam ayat Al An’aam (6) : 69 dan lainnya ayat Al An’aam
(6) : 68 yang mengiindikasikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an
tidak mampu menterjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia secara
baik ditinjau dari arti/terjemah dan tafsirnya tentu, dimana kesemuanya
harus sejalan dan tidak saling bertentangan satu dengan yang lain. 5.
Ayat Al An’aam (6) : 69 pastilah dibikin orang, baik itu dalam
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun di
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun
2004) dan Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an beserta Yayasan Iman Jama
Jakarta mengetahui hal tersebut (makanya dilakukan koreksi di buku versi
baru) dan tidak ambil peduli dengan hal tersebut, tindakan mereka
tersebut dapat dikategorikan tindakan penipuan terhadap umat
muslim di seluruh dunia. 6.
Penipuan adalah tindakan yang anarkis yang tidak dapat ditolerir
yang akan menghancurkan umat muslim dimanapun berada, apa hukuman bagi
orang yang memalsukan ayat, tentunya adalah penjara dan penutupan
Departemen Agama RI digantikan fungsinya oleh lembaga independent yang
konsern terhadap tegaknya dan kokohnya Islam, siapakah mereka, menurut
saya(Atep Nurdjaman) adalah orang-orang yang tergabung dalam organisasi
politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (catatan: saya(Atep Nurdjaman)
bukanlah anggota maupun simpatisan partai tersebut tetapi tahu
kredibilitas mereka), kenapa mereka bukannya partai lain atau
ormas-ormas, karena partai lain dan ormas-ormas tidak konsern terhadap
murninya Al-Qur’an, mereka hanya konsern terhadap masalah-masalah
Islam yang berhubungan dengan masalah kemanusiaan saja, misalnya masalah
Palestina, tetapi mereka tidak konsern dengan masalah keilmuan,
mungkinkah mereka tidak cukup ilmunya, salah satu contoh kebodohan atau
ketidakcukupan ilmu mereka ditunjukan adalah ketika saya(Atep Nurdjaman)
mengikuti siaran televisi Talkshow di
STV dan Q TV Network yang dipandu oleh Soegeng Sarjadi sekitar
bulan Juni atau awal Juli, saya tidak ingat tepatnya, dimana menampilkan
ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama), kemudian nara sumber/dosen
dari Universitas Paramadina dan seorang Pengurus dari PP Muhammadiyah,
kebodohan timbul ketika Pengurus dari PP Muhammadiyah mensitir ayat
dengan membaca ayat tersebut di computer miliknya dimana ayat yang
disitir adalah ayat Al-Maaidah (5) : 148-katanya, dikarenakan saya(Atep
Nurdjaman) tertarik dengan ayat tersebut kemudian saya membuka buku Al-Qur’an
dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) ternyata ayat tersebut tidak
ditemukan. Tidak ditemukan ayat tersebut menurut saya(Atep Nurdjaman)
karena Pengurus PP Muhammadiyah otaknya bodoh yang terdesak dengan
pertanyaan Soegeng Sarjadi sehingga untuk membuat audiens percaya maka
dikemukakanlah ayat yang palsu, ataukah Depag RI telah menghilangkan
ayat Al-Maaidah (6) : 148 dari buku Al-Qur’an. Wallahualaam……..Tambahan,
celakanya lagi ternyata kedua nara sumber lainnya yaitu Ketua PBNU dan
dosen Universitas Paramadina tidak merespon atau mengkritik atas
dikemukakannya ayat palsu oleh pengurus
PP Muhammadiyah, ini menunjukkan bahwa kedua nara sumber tersebut kurang
paham atau mungkin bodoh ya terhadap kitab suci milik Islam yang juga
milik mereka tentunya, apalagi Ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama)
yang notabene seharusnya sudah tahu dengan seluk-beluk Al-Qur’an
setidaknya tahu kalau ayat yang disitir oleh Pengurus PP Muhammadiyah
tersebut baru terdengar olehnya,….menurut anda bodoh tidak para nara
sumbernya…..bagaimana dengan Soegeng Sarjadinya. 7. Kenapa
PPP yang harus menggantikan peran Departemen Agama RI (sebagai lanjutan
penjelasan dari poin 6), karena PPP adalah partai yang tidak terlalu
mementingkan kekuasaan di pemerintahan sejak jaman orde baru semasa
jamannya Pak Harto (REVIEW TENTANG MANTAN PRESIDEN RI SOEHARTO SEMASA
MENJABAT PRESIDEN RI SELAMA 25 TAHUN DIBANDINGKAN DENGAN MASA SEKARANG
SETELAH MENEMBUH MASA REFORMASI YANG KATANYA MASIH BERJALAN……Presiden
RI Soeharto yang telah menjabat sebagai presiden sebanyak 5 kali adalah
suatu prestasi yang fantastis yang tidak banyak dihargai oleh bangsa ini
padahal beliaulah yang membangun bangsa ini selama dua puluh lima tahun
yang kemudian diruntuhkan hasil pembangunannya tersebut oleh rezim
reformasi SEKALI LAGI REZIM REFORMASI yang mengatasnamakan kebebasan
berbicara tapi yang muncul hanyalah anarkis, menurut saya(Atep Nurdjaman)
ke-anarkisan lebih jahat sifatnya dibandingkan dengan ke-represifan yang
didengungkan banyak pihak yang dituduhkan kepada mantan Presiden RI
Soeharto, Presiden RI Soeharto tidaklah melakukan tindakan represif
tetapi pihak-pihak tertentu yang melakukannya, masih ingat dengan gelar Bapak
Pembangunan, kalau ingat itulah gelar yang disandang oleh Presiden
RI Soeharto yang didapat dari rakyat Indonesia, mengapa saya(Atep
Nurdjaman) berbicara demikian karena Presiden RI Soeharto adalah
presiden yang terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa ini dibandingkan
dengan presiden-presiden lainnya, kenapa demikian karena kesejahteraan
dimana-mana pada waktu itu, misalnya dalam hal bidang ekonomi
dengan program swasembada berasnya, program industri hulu dan hilir yang
integrated, program ekspor…coba bagaimana piawainya Pak Harto ketika
terjadi krisis ekonomi secara global dimana beliau melakukan terobosan
imbal beli produk IPTN dengan beras gula atau lainnya, jarang sekali
terdengar istilah defisit yang ada hanya istilah surplus pada waktu itu…bagaimana
dengan sekarang, kekuatan ekonomi Indonesia pada waktu itu dapat
dipersaingkan dengan kekuatan ekonomi Thailand….bagaimana dengan
sekarang…malah sekarang Thailand meninggalkan Indonesia cukup jauh
karena Thailand sekarang sudah menjadi macan ekonominya Asia yang
kemudian disusul oleh India yang sekarang menempati posisi ke-12 sebagai
negara yang terkaya di dunia padahal dulunya India jauh tertinggal dari
Indonesia,………belum pernah Indonesia di embargo….bagaimana dengan
sekarang ketika dimulainya jaman Rezim Reformasi dimana Indonesia
diembargo dalam hal pembelian senjata oleh USA…bukankah itu suatu
kemunduran…menurut saya(Atep Nurdjaman) USA bukan hanya mengembargo
penjualan senjata tetapi secara rahasia meng-embargo pula Indonesia
dalam bidang perdagangan lainnya tapi tidak dipublikasikan di depan umum….kalaupun
ada produk USA di pasaran pada waktu itu tentunya produk USA itu berasal
dari Negara lain yang di re-ekspor, bagaimana dengan nilai dollar US
terhadap rupiah……saya(Atep Nurdjaman) masih ingat ketika jamannya
Pak Harto bahwa nilai dollar US adalah sekitar di bawah 4000 rupiah
tetapi kemudian melonjak ke 9000 rupiah bahkan pernah mencapai 13000
rupiah per dollarnya ketika jaman REZIM REFORMASI …inikah yang disebut
sejahtera….tentunya bukan, mengapa demikian….coba bayangkan berapa
cost yang harus dibayarkan oleh Negara RI untuk membiayai lahirnya REZIM
REFORMASI setidaknya sekitar 5000-9000 rupiah per dollarnya untuk
menekan nilai ekonomi suatu barang dan jasa…berapa riilnya….mungkin
anda bisa menghitung…kalau berandai-andai didasarkan penurunan nilai
rupiah terhadap dollar adalah sekitar 60%-an asset Negara RI pada jaman
rezim Soeharto (anda menyebutnya rezim Soeharto, saya-Atep Nurdjaman
menyebutnya jaman keemasan Soeharto atau GOLDEN AGE of SOEHARTO) di jual
untuk membidani lahirnya rezim reformasi…tentunya hitungan tersebut
adalah secara kasar…..jadi seterusnya kalau hitung-hitungannya adalah
pembangunan…maka pada jaman REZIM REFORMASI sekarang ini terjadi
kemunduran pembangunan sekitar 60% dari jamannya GOLDEN AGE of SOEHARTO,
bagaimana dengan bidang politik……, pada zaman Pak Harto
tidaklah ditemukan kasus-kasus politik yang menggangu stabilitas
keamanan masyarakat, kalaupun ada masih bisa diatasi dengan baik
misalnya timbulnya masalah RMS di Maluku dan masalah GAM (istilah GAM
dimunculkan belakangan oleh media masa dulu terkenal dengan disebut
pemimpinnya saja) di Aceh yang bisa diatasi dengan baik, bagaimana
dengan sekarang…..kalaupun damai tidak terlalu indah menurut saya(Atep
Nurdjaman) karena melibatkan mediator dari masyarakat Eropa yang
notabene mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu dengan pihak
Indonesia, bagaimana dengan masalah munculnya partai politik yang begitu
banyak….menurut saya(Atep Nurdjaman) yang juga didasarkan atas obrolan
orang bahwa munculnya partai-partai politik baru hanyalah hasil rekayasa
dari dua kekuatan besar partai yaitu partai Golkar dan partai PDI (yang
berubah menjadi partai PDI Perjuangan) untuk melawan partai PPP (Partai
Persatuan Pembangunan)…dengan terbentuknya partai yang banyak, Golkar
dan PDI Perjuangan berharap massa yang mendukung PPP (Partai Persatuan
Pembangunan) akan beralih ke partai lain yaitu partai PAN (Partai Amanat
Nasional) atau ke partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) atau kepada
partai Demokrat atau kepada partai PKS atau ke partai-partai lainnya
dengan asumsi bahwa partai lain lebih intelek pemikirannya dan lebih
berani padahal mereka adalah pemain-pemain sandiwara yang ulung yang
notabene adalah orang-orang dari partai Golkar dan orang-orang dari
partai PDI Perjuangan……..bagaimana dengan jaman GOLDEN AGE of
SOEHARTO….intrik yang tersebut sebelumnya tidaklah terjadi…mengapa
demikian karena dengan tiga partai sudahlah cukup……..coba tilik
dengan USA yang partainya hanya terdiri dari dua partai yaitu Partai
Republik dan Partai Demokrat..mereka tidak gontok-gontokan…tetapi
mengedepankan kepentingan masyarakat USA bukannya mengedepankan
kepentingan partainya…siapa yang berkuasa tidak menjadi masalah yang
penting adalah kemakmuran rakyatnya, bicara kemakmuran Amerika Serikat
(USA) adalah biangnya kenapa demikian karena kekuatan ekonominya
terletak pada bidang pertanian yang menjadi basis kesejahteraan penduduk
USA dimana bidang tersebut menyumbang sekitar 40% pendapatan Negara yang
disusul oleh bidang minyak dan gas…jadi kalau mau mencontoh…contohlah
USA…dan hal tersebut telah dilakukan oleh Pak Harto ketika masih
memangku jabatan sebagai presiden RI, bagaimana dengan bidang social……jamannya
Pak Harto…beliau bisa menekan laju pertumbuhan penduduk dengan
dicanangkannya program KB (Keluarga Berencana) yang secara sukarela
diikuti oleh rakyat Indonesia…bagaimana dengan sekarang…saya(AtepNurdjaman)
kira naiknya jumlah penduduk Indonesia cukup signifikan untuk dikatakan
bahwa programnya Pak Harto dengan program KB (Keluarga Berencana) hancur
lebur oleh para pejuang reformasi…inikah yang diinginkan jaman REZIM
REFORMASI…….anda jangan bilang bahwa reformasi masih dalam proses
kalau bicara tentang kemunduruan pembangunan…seharusnya ketika terjadi
peralihan orde/jaman proses pembangunan tidaklah mundur..minimal stagnan,
bagaimana dengan masalah tenaga kerja…..saya(Atep Nurdjaman) tidak
akan bicara hal tersebut karena saya(Atep Nurdjaman) termasuk yang
unemployee (yang tidak bekerja saat ini) tentunya hal ini ada
hubungannya dengan masalah jumlah penduduk dan kurangnya tersedia
lapangan kerja, bagaimana dengan jaman Pak Harto..coba bandingkan
sendiri, ……..pada jaman Pak Harto dicanangkan program GNOTA (Gerakan
Nasional Orang Tua Asuh) untuk membantu anak-anak yang tidak mampu
secara ekonomi untuk sekolah tentunya hal tersebut sejalan dengan
program lainnya yaitu program INPRES dan program Wajib Belajar (WAJAR)…bagaimana
dengan jaman REZIM REFORMASI adakah hal tersebut…mana ya kalau ada,……bagaimana
dengan masalah perladangan berpindah…Pak Harto menyediakan program
relokasi bekerja sama dengan ketua adat untuk mengatasi hal tersebut
disertai dengan Program Reboisasi dan bahkan Pak Harto dalam program
tahunan dan lima tahunannya (APBN dan GBHN) mengalokasikan dana
reboisasi yang cukup fantastis jumlahnya untuk mengatasi hal
penggundulan hutan akibat perladangan berpindah…bagaimana dengan
sekarang…saya(Atep Nurdjaman) kira pemerintah hanya bisa menyalahkan
masyarakat tanpa memberi solusi yang transparan dan jelas,……..bagaimana
dengan masalah yang tidak kalah krusialnya yaitu masalah minyak….jamannya
Pak Harto tidak pernah terdengar antrian panjang dari masyarakat untuk
mendapatkan BBM yang dikarenakan stok BBM habis atau langka…..yang ada
dulu jamannya Pak Harto hanyalah adalah antrian masyarakat ketika harga
BBM yang naik…itupun naiknya harga BBM tidak didemo oleh masyarakat…bagaimana
dengan jaman REZIM REFORMASI….hal tersebut karena pada jaman Pak Harto
minyak mentah yang ada di Indonesia diolah untuk kepentingan masyarakat
Indonesia..bukan dijual ke Negara lain (itu yang saya dengar), ……..bagaimana
dengan masalah perbankan yang menimbulkan kekacauan di masyarakat…tentunya
anda masih ingat ketika begitu banyaknya kejadian RUSH ketika dimulainya
jaman REZIM REFORMASI atau bagaimana dengan masalah lainnya yaitu
masalah merger bank-bank yang menimbulkan kekacauan diantara para
nasabahnya….hal demikian tidak terjadi di jamannya GOLDEN AGE of
SOEHARTO …kenapa demikian karena Pak Harto dapat mengelola keuangan
Negara ini dengan baik melalui kebijakan-kebijakan perbankannya dan
ekonomi….dapat menekan laju inflasi dan menekan harga nilai tukar
dollar terhadap rupiah di kisaran 4000 rupiah-an….hal demikian terjadi
karena kepiawaian Pak Harto dalam mengelola hutang luar negeri dimana
hutang luar negeri dijadikan sarana mendekatkan diri dengan pihak asing
bukannya didasarkan atas kebutuhan akan tersedianya uang untuk biaya
pembangunan…kepiawaian inilah yang akhirnya mengantarkan Pak Harto
atau Presiden RI Soeharto dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Indonesia
yang predikatnya diberikan oleh rakyat Indonesia bukannya oleh
pemerintah sendiri….beda -kan dengan sekarang? atau sebelumnya?.....bapak
apa ya? Bapak Donasi atau Bapak Penghambur-hambur Uang Negara yang mana
ya tepatnya…tentunya ini semua berpulang dari ketidakbenaran dari UUD
1945 yang telah empat kali di-amandemen oleh anggota MPR,…..bagaimana
dengan masalah kepadatan penduduk…..coba bandingkan hal tersebut
melalui program Transmigrasi yang dicanangkan Presiden RI Soeharto
dengan sekarang….saya(Atep Nurdjaman) tidak pernah sedikitpun
mendengar program tersebut di berita-berita terutama di TV-TV…beda
ketika jamannya Pak Harto…..kemana ya para transmigran tersebut,……..bagaimana
dengan masalah pers…..masalah pers sudah menjadi-jadi sekarang
ini-jaman REZIM REFORMASI…dimana pers sudah tidak bisa mengontrol
dirinya sendiri dengan tayangan-tayangan yang melecehkan perempuan…atau
ini mungkin program dari kementrian Pemberdayaan Perempuan….apa iya….dulu
jamannya Pak Harto masalah tersebut tidaklah muncul karena ada tindakan
represif dari pihak pemerintah…bagaimana dengan sekarang…dimana-mana
ada sex shop bahkan majalah Playboy…..hei para pejuang reformasi sex-kah
yang anda inginkan…anda sudah mendapatkannya ya…he..he..he…saya
sarankan di internet aja jangan melalui pers -------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------
……………..dilanjutkan
dari awal poin ini (poin 7) Kenapa
PPP yang harus menggantikan peran Departemen Agama RI (sebagai lanjutan
penjelasan dari poin 6), karena PPP adalah partai yang tidak terlalu
mementingkan kekuasaan di pemerintahan sejak jaman orde baru semasa
jamannya Pak Harto dimana PPP (Partai Persatuan Pembangunan) tidak
terlalu berperan dalam kepemerintahan RI….kenapa demikian karena PPP
tidaklah menjamin akan terlaksananya pemerintahan yang mulus …….makanya
PPP tidak bernafsu duduk di pemerintahan seperti halnya Golkar dan PDI
pada waktu itu (menurut saya)…. yang menjadi pertanyaannya kenapa
kepemerintahan tidak mulus seperti prediksi PPP karena pemerintah RI
pada waktu itu dikuasai oleh Golkar yang notabene di dalamnya adalah
terdiri dari Golkarnya sendiri dan tentara Indonesia yang notabene
membutuhkan dana yang besar untuk melangsungkan program manunggal ABRI
yang menurut saya(Atep Nurdjaman) itu adalah program untuk membentuk
rezim militer di Indonesia…tapi sayangnya hal tersebut tidaklah
terjadi karena pada waktu jamannya Soeharto persentase keanggotaan ABRI
di MPR diturunkan sebagai dampak terbongkarnya rencana tersebut….mungkin
oleh PPP….jadi kita patut berterima kasih kepada PPP yang telah
menghindarkan bangsa ini dari bencana yang sangat luar biasa yaitu
dengan adanya rezim militer….dimana-mana di dunia ini rezim militer
selalu dijauhi oleh rakyat dan selalu ditakuti…..rezim militer identik
dengan sifatnya yang represif….jadi yang layak disebut sebagai rezim
orde baru SEKALI LAGI SAYA SEBUT REZIM ORDE BARU adalah Golkar dan TNI
ABRI pada waktu itu…..jadi tidaklah tepat kalau Pak Harto disalahkan
dan disebut sebagai pemasung kebebasan berbicara melalui tindakan
represif oleh pejuang reformasi dan oleh pejuang represif hal tersebut
disebut sebagai hal mengenai Rezim Soeharto…………..bagaimana hai
para pejuang reformasi apa anda mengerti…………siapa pejuang
reformasi tersebut ?…….salah satunya adalah KAMMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia)…….bagaimana sudah mengerti….saya dulu
pernah mungkin sering berdemo dengan anda semua…….ejakulasinya sudah
tuntas…….DO YOU KNOW….CONSPIRACY NOT JUST FOR DO DOING IN ONE
NIGHT….YOU SHOULD OBSERVED FIRST
BEFORE TAKE ACTION…..BEFORE YOU ALL REALISED THAT EVERYTHING GOING IN
GECKO-MATTERS OPINION COVERED BY RHETORIC…..WHO YOU NOW….STILL KAMMI
OR REFORM FIGHTER OR JUST LIKE ME WHOS GET OPINION FROM MANY SOURCE THEN
OBSERVED THEN REALISED THAT PAST IS THE BEST
FOR YOU AND ME PERHAPS……HA HA MAYBE WHY…ALWAYS NEW IN KAMMI
IN MATTERS OF MEMBERS……DO YOU HAVE BLUE PRINT FOR THIS
COUNTRY…PERHAPS YOU HAVE…WHY BECAUSED YOU ALL IS YOUNG GENERATION
WHO BECOMING TARGET FOR POLYTICAL AGENDA OF SOME PARTY…BE CAREFULL……YOU
ARE YOUNG MOESLIM GENERATION……AND ALSO YOU ALL IS WELL EDUCATED IN
MATTERS OF EDUCATION BUT WITHOUT PASSION
IN HEART-HEART DO FEEL SICK…………………..jadi Soeharto bukanlah
biang dari kegagalan bangsa ini seperti yang ditudingkan para pejuang
reformasi tapi Golkar dan TNI-ABRI lah yang harus dipersalahkan oleh
anda semua kalau memang mereka salah….menurut saya ya mereka salah…
banyak hal yang mengindikasikan hal tersebut tapi SEKALI LAGI TAPI
karena peran PPP dan Pak Harto -lah maka rencana Golkar dan TNI-ABRI
yang akan menciptakan rezim militer di Indonesia dapat dikalahkan dan
dihilangkan di muka bumi Indonesia……anda semua mengerti……sekarang
dimanakah rencana Golkar dan TNI-ABRI
tersebut…tentu sudah ada di lubuk hati yang paling dalam para
pejuang reformasi……..tinggal menunggu gunung es –nya mencair….I
THINK…JUST BRAIN DISCUSSED ON ME-MYSELF BUT PERHAPS TO BECOMING YOURS
ALSO. 8.
Kejelasan mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yang benar-benar asli seperti
ketika pertama kali diterima oleh nabi Muhammad SAW tentunya diperlukan
sehingga proses transfer arti ayat-ayat Al-Qur’an dari bahasa Arab ke
bahasa Indonesia dapat berjalan dengan mulus dan hasilnya dapat
dipertanggung-jawabkan TIDAK SEPERTI yang dilakukan Lajnah Pentasbih
Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta
yang melakukan pencemaran terhadap Al-Qur’an dengan menerbitkan
dua versi Al-Qur’an dan Terjemahnya yang berbeda satu sama lain dari
segi teks Arabnya…telah dijelaskan sebelumnya di atas…….Semoga PPP
dapat mengakomodir umat Islam yang peduli dengan Al-Qur’an yang ingin
mendapatkan buku Al-Qur’an yang benar-benar bersih dari hal-hal
pencemaran. 9. JUST
ADDING INFORMATION FOR CHRISH PEOPLES…………seperti yang dijelaskan
oleh saya(Atep Nurdjaman) dalam penelitian saya(Atep Nurdjaman) yang
tercermin dalam judulnya dan juga judul untuk penelitian kali ini….maka
sinyalemen saya(Atep Nurdjaman) sangat beralasan yang menyebutkan bahwa
Al-Qur’an yang berbahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia telah mengalami kesalahan dalam proses penterjemahan maka
begitu juga halnya dengan kitab Injil kitabnya umat Nasrani yang
notabene di Arabnya berbahasa Arab pula………yang kemudian sampai di
Indonesia dan oleh orang Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia yang notabene orang Indonesia –nya tidak mampu berbahasa
Arab dengan baik….maka selanjutnya adalah kitab Injil yang benar-benar
telah melenceng maksud dan inti yang dikandung dalam ayat-ayatnya….belum
lagi hal-hal pemalsuan seperti halnya yang terjadi pada buku Al-Qur’an
dan Terjemahnya (dua-duanya, edisi lama dan edisi baru) (HANYA DUGAAN
TAPI SAYA YAKIN KALAU SOAL KESALAHAN KETIKA PROSES PENTERJEMAHAN).
FINISH NOW for me and you for discussed wrong matters-in terma
translation of book of hooly bible BUT tentang CHRIS 2 belum selesai. 10. SEE
U para pejuang reformasi…..behind you is my back….before u me
last…..after u me never…..where am i in your thinking….hunt
u…..sin or not sin u doing already……..buku Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004) merupakan
produk dari REZIM REFORMASI yang
jelas telah merubah-rubah ayat Al-Qur’an dari segi teks bahasa Arabnya
yang utama sedangkan dari segi terjemahnya jelas hampir sama dengan buku
edisi sebelumnya hanya ditambahkan di sana-sini…he he
185.
Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an,
ke-185 THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan
diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak
akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan dan
THE
ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT
ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE
OR ON ..............MY
ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED
OTHERS. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor
P.III/T1.02.1/66/1990): Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa
dari mereka, dan tidak (pula) diberi tangguh. Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen
Agama Republik Mereka kekal di dalamnya, tidak akan
diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan. Pembahasan-185
Ayat-ayat di atas yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dan ayat Ali
Imran (3) : 88 yang telah dibahas sebelumnya di poin 184 akan dibahas
kembali agar kita (termasuk saya:Atep Nurdjaman) bisa mengingat dan
mendalaminya untuk dijadikan sandaran dan pedoman-tujuan yang ingin
dicapai untuk mendalami seluruh isi Al-Qur’an. Ayat-ayat ini dari segi
arti/terjemah dan tafsiran tidak menyalahi, menurut saya-opini pribadi
tapi tidak melihat apakah cara menerjemahkan ayat tersebut dari teks
Arabnya ke dalam bahasa Indonesia itu benar ataupun salah sedikit
atau-untuk yang ini banyak. Akan tetapi apabila dibandingkan ayat-ayat
tersebut satu sama lain dari segi teks Arabnya kita (termasuk saya:Atep
Nurdjaman sebagai peneliti dan penulis) akan terkejut melihat begitu
persisnya ayat tersebut satu sama lain hanya tanda kecil yang
membedakannya yang saya sendiri(Atep Nurdjaman) tidak tahu arti/terjemah
ataupun tafsirannya. Sedangkan dari sudut arti/terjemah dan tafsirannya
dari kedua ayat tersebut mempunyai penafsiran bahwa Allah SWT akan
memberikan balasan terhadap orang yang melanggar perintahnya dengan
menempatkan orang tersebut di dalam neraka dengan tidak diringankan
siksanya dan tidak pernah diberi penangguhan untuk siksaan tersebut.
Kembali ke pokok permasalahan bahwa ayat-ayat tersebut mempunyai teks
Arab yang hampir sama-persis tetapi berbeda tanda, mungkin tanda seperti
yang tercantum di ayat ke-162 dari TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-185
1. Dari kedua versi terjemah di atas telah terjadi
pemposisian kata tertentu dari kata yang merupakan hasil terjemah
langsung dari teks bahasa Arabnya menjadi kata tertentu yang ditempatkan
dalam tanda kurung sebagai penjelasan yang bukan merupakan hasil
terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ATAU SEBALIKNYA. Kejadian
yang tersebut sebelumnya terjadi
pada buku Al-Qur’an dan Terjemahnya ( 2.
Hal demikian tentunya perlu penjelasan yang jelas dari penterjemah
karena akan mengakibatkan kesalahan persepsi dari pembaca 3.
Ditinjau dari segi arti/terjemah dan tafsir ayat tersebut di atas
didasarkan atas ayat-ayat tersebut yang merupakan hasil penyempurnaan
terjemahan dari buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998)
menjadi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun
2002-diterbitkan tahun 2004) adalah benar TAPI ditinjau dari kembarnya
ayat tersebut di atas maka tidak dapat dibenarkan, selanjutnya akan
diterangkan dalam catatan di
bawah ini Catatan:DIMODIFIKASI KARENA PERLU-YANG
DIMODIFIKASI HANYA NAMA AYAT SESUAI AYAT YANG DIBAHAS DAN MASALAH
TAMBAHAN YANG TIMBUL:
Seperti tercantum di atas bahwa ada sepasang ayat yaitu ayat Al Baqarah
(2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88 mempunyai kesamaan baik itu
dari segi teks bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit
perbedaan yang sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit
dikurangi makna tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut
seharusnya disebut ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai
keterangan tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu
dengan ayat tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa
Arabnya ataupun keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda
kurung oleh si penterjemah tetapi bukan merupakan
hasil terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan
ayat tersebut tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran
ayat tersebut. Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa
menimbulkan persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai
ayat-ayat yang serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama.
Pengkategorian ini mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut
pengulangan ayat-ayat Allah SWT yang ditempatkan di dalam surat yang
lain; orang beranggapan bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis
pengulangan-pengulangan ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT
dengan maksud agar dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran
si pembaca dan yang mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar
umat muslim-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan
hasil telaah dari ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan
orang-tidak termasuk saya-penulis:Atep Nurdjaman
yaitu ayat Az Zumar
(39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian setelah pencantuman
lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang mempunyai bunyi “Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang
serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan
kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa
yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk
baginya.”, dari ayat tersebut dapat ditarik tafsiran bahwasanya
Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an yang berarti
terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat berdasarkan buku Al-Qur’an
dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), itu
yang disebut buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an)
yang benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai
kata persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat
Az Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan
tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda
kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak
menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah
SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata
untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga
berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an
dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya
sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada
nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH
DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI
SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)
JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI
DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG
DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT
MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA
PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT
KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari Tambahan Catatan
1. Terjadi perbedaan terjemahan (teks
bahasa Indonesia) antara buku
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an
dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat
Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:
Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama
Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990)
untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu : “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an
yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya
kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang
kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah
dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang
siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk
baginya.”
Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama
Republik “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an
yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah,
dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah,
maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”
Perbedaan (yang digaris bawahi)
telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI
telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahan dimana, apakah di buku
edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman) sama-sama
menyesatkan umat, telah dibahas sebelumnya. Asmaul husna Allah SWT
menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT
adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan
tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau
petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang
Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya, jadi
pernyataan ini tentunya akan bertentangan dengan pernyataan yang
terdapat dalam ayat tersebut di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun
2004 dimana disebutkan bahwa Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata
dibiarkan sesat yang digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya
adalah bahwa Allah SWT telah membiarkan umat nya sesat dan tidak
memberikan pertolongan dimana pertolongan itu adalah dalam bentuk
hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT bukanlah Yang Maha Penolong dan
juga Allah SWT yang bukan Maha Adil, tentunya hal tersebut bertentangan
dengan dua Asmaul husna –nya Allah SWT yaitu Allah SWT Yang Maha
Penolong dan Allah SWT Yang Maha Adil, bagaiman Lajnah…anda mengerti,
kalau enggak berarti kalian semua bego dan tolol. 2.
Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan
antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan
buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun
2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang
serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin
dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan
banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin
Allah SWT menurunkan
ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan,
penulis adalah Atep Nurdjaman). 3.
Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa
ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan
Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat
yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia.
Ayat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk
adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa
Arabnya maupun teks bahasa 4.
Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang 5.
Pasangan ayat berikut ini yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat
Ali Imran (3) : 88 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan
hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az
Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu 6.
Jelas bahwa salah satu dari pasangan ayat berikut ini yaitu ayat
Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88 adalah palsu atau
mungkin pasangan ayat tersebut palsu, wallalhu alam 7.
Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an
Depag RI dan mungkin juga partnernya yaitu Yayasan Iman Jama Jakarta
telah melakukan praktek penipuan terbesar dijagat ini terhadap umat
muslim di seluruh dunia dengan menerbitkan kedua buku Al-Qur’an
tersebut yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998)
serta pula buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun
2002-diterbitkan tahun 2004).
Atep Nurdjaman, DR™ Address :
Jln.
Cimindi Utara No.45 Rt 03 Rw V Kelurahan Campaka
Kecamatan Andir Kodya Phone : Code Country-22-6079224, ::Founder of RAN™ E-mail-1 : atepnurdjamanonresearch@yahoo.com E-mail-2 : atepn@bdg.centrin.net.id |
|
![]() |
|||||